Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Bumi

Gempa Berkekuatan Magnitudo 3.3 Guncang Lombok Timur, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Pusat gempa berlokasi di koordinat 8.30 lintang selatan dan 116.82 bujur timur, tepatnya di laut sekitar 18 km sebelah barat laut Pulau Panjang.

Editor: Hasriyani Latif
BMKG
Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 3.3 terjadi pada hari ini 14 Agustus 2023, pukul 16:00:03 WIB. Pusat gempa di Barat Laut Pulau Panjang, Lombok Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 3.3 terjadi pada tanggal 14 Agustus 2023, pukul 16:00:03 WIB.

Pusat gempa berlokasi di koordinat 8.30 lintang selatan dan 116.82 bujur timur, tepatnya di laut sekitar 18 km sebelah barat laut Pulau Panjang.

Gempa ini memiliki kedalaman mencapai 11 km.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa gempa ini dirasakan sebagian warga Lombk Timur berada pada skala intensitas (Modified Mercalli Intensity/MMI) II.

Skala intensitas II mengindikasikan bahwa gempa ini hanya dirasakan oleh sebagian kecil orang dalam ruangan, terutama oleh beberapa orang di atas lantai atas bangunan.

Meskipun berkekuatan relatif rendah, BMKG memberikan informasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak signifikan akibat gempa ini.

Baca juga: Info Keselamatan Gempa Bumi, Gempa Baru Saja Hantam Lombok Timur, Cek Kekuatan dan Titik Koordinat

Masyarakat di sekitar wilayah episenter diminta untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi dari BMKG.

Gempa-gempa dengan magnitudo rendah seperti ini tetap perlu diwaspadai, terutama di daerah yang berada di zona seismik aktif.

BMKG terus memantau situasi perkembangan gempa bumi di Indonesia untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat.

Mitigasi Gempa Bumi

Mitigasi gempa bumi adalah upaya pencegahan dan pengurangan risiko serta dampak yang diakibatkan oleh gempa bumi.

Mengingat bahwa Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik yang rentan terhadap aktivitas seismik, mitigasi gempa bumi menjadi sangat penting.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak gempa bumi dikutip berbagai sumber:

1. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Edukasi tentang risiko gempa bumi, perilaku aman saat terjadi gempa, dan cara evakuasi menjadi penting. Melalui pelatihan dan kampanye, masyarakat dapat memahami bagaimana bertindak yang tepat saat gempa terjadi.

Baca juga: Info Gempa Hari Ini, Bali Dihantam Gempa Magnitudo 3.3, Cek Lokasi Gempa Terbaru

2. Pembangunan Infrastruktur Tahan Gempa

Bangunan dan infrastruktur seperti gedung, jembatan, dan jalan raya harus dirancang dengan memperhatikan standar tahan gempa. Pembangunan ini melibatkan penggunaan material kuat dan teknologi yang mampu mengurangi dampak gempa terhadap struktur.

3. Zonasi Gempa dan Penilaian Risiko

Identifikasi daerah rawan gempa dan penentuan risiko serta potensi kerusakan sangat penting. Data ini dapat membantu pemerintah dan lembaga terkait dalam mengambil keputusan terkait pembangunan dan mitigasi di wilayah-wilayah yang lebih rentan.

4. Perencanaan Tata Ruang yang Bijaksana

Pemerintah perlu memiliki perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan faktor risiko gempa. Hindari membangun pemukiman atau infrastruktur kritis di area yang memiliki risiko tinggi.

5. Penyediaan Pusat Evakuasi

Pusat evakuasi yang terletak pada lokasi strategis dan mudah diakses harus disiapkan. Ini akan memberikan tempat perlindungan bagi masyarakat selama dan setelah gempa terjadi.

6. Sistem Peringatan Dini

Pengembangan sistem peringatan dini gempa bumi yang cepat dan akurat dapat memberikan waktu berharga bagi masyarakat untuk mengambil tindakan evakuasi sebelum gempa mencapai wilayah mereka.

Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini 2,9 SR di Kolaka, BMKG Sampaikan Pusat Gempa 80 Menit yang Lalu

7. Pelatihan dan Simulasi

Melakukan pelatihan reguler dan simulasi tentang tindakan yang benar saat terjadi gempa dapat mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi situasi darurat dengan lebih baik.

8. Integrasi Rencana Tanggap Darurat

Rencana tanggap darurat harus melibatkan berbagai pihak seperti petugas keamanan, tenaga medis, pemadam kebakaran, dan sukarelawan. Koordinasi yang baik akan membantu respons cepat dan efektif setelah gempa terjadi.

9. Pengembangan Teknologi

Teknologi inovatif seperti bangunan tahan gempa, sistem peringatan dini yang lebih canggih, dan teknologi pemantauan seismik terus dikembangkan untuk meningkatkan mitigasi gempa bumi.

10. Pemantauan Aktivitas Seismik

Sistem pemantauan aktifitas seismik dan geologi dapat membantu dalam mendeteksi anomali atau perubahan yang dapat mengindikasikan kemungkinan terjadinya gempa bumi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved