Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Bumi

Gempa Magnitudo 5.8 Guncang Sulut, 10 Upaya Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Pusat gempa berada di 7.09 Lintang Utara dan 126.29 Bujur Timur atau 346 km Barat Laut Melonguane Sulut.

Editor: Hasriyani Latif
BMKG
Gempa bumi magnitudo 5.8 guncang Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (9/8/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa bumi hari ini Rabu 9 Agustus 2023.

Gempa bumi magnitudo 5.8 guncang Sulawesi Utara (Sulut).

Informasi dari laman Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pada pukul 07.57 WIB.

Pusat gempa berada di 7.09 Lintang Utara dan 126.29 Bujur Timur atau 346 km Barat Laut Melonguane Sulut.

Berikut informasi gempa bumi hari ini yang dikutip dari laman Titter BMKG:

#Gempa Mag:5.8, 09-Aug-2023 07:57:10WIB, Lok:7.09LU, 126.29BT (346 km BaratLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:61 Km #BMKG

Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data

Upaya Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Mengurangi risiko bencana gema bumi melibatkan berbagai langkah preventif, mitigasi, persiapan, dan respons yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.

Dikutip berbagai sumber, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi antara lain:

1. Pembangunan Tahan Gempa

- Menerapkan standar bangunan tahan gempa dalam perencanaan dan konstruksi gedung, jembatan, dan infrastruktur penting lainnya.

Baca juga: Bone Sulsel Baru Saja Diguncang Gempa, Mengapa Indonesia Rawan Terkena Bencana Gempa Bumi?

- Mengkaji ulang bangunan lama untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar tahan gempa.

2. Zonasi Seismik

- Membuat peta zonasi seismik untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berisiko tinggi terkena gempa bumi.

- Menentukan pembatasan dalam pembangunan di daerah-daerah berisiko tinggi.

3. Pendidikan dan Informasi

- Mengedukasi masyarakat tentang tindakan yang harus diambil selama dan setelah gempa bumi terjadi.

- Menyebarkan informasi melalui kampanye publik, media, dan pendidikan di sekolah.

4. Pelatihan dan Simulasi

- Melakukan latihan evakuasi dan simulasi tanggap darurat untuk membiasakan masyarakat dengan prosedur yang benar.

- Mengadakan pelatihan untuk tim tanggap bencana dan petugas pemadam kebakaran.

5. Pengembangan Rencana Darurat

Menyusun rencana darurat komprehensif untuk mengatasi dampak gempa bumi, termasuk evakuasi, pemberian pertolongan pertama, dan penyediaan kebutuhan mendasar.

6. Pengembangan Teknologi dan Monitoring

- Mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi untuk memberi tahu masyarakat sebelum gempa terjadi.

- Memantau aktivitas seismik untuk mendeteksi perubahan perilaku bawah tanah.

7. Pengurangan Risiko Tsunami

Membangun sistem peringatan dini tsunami untuk menginformasikan penduduk di pesisir tentang bahaya setelah gempa bumi berpotensi memicu tsunami.

8. Penyediaan Bantuan Kemanusiaan

Menyiapkan stok bantuan darurat seperti makanan, air bersih, perlengkapan medis, dan tempat penampungan.

Baca juga: Gempa Terkini Bengkulu Magnitudo 4.9 Guncang Barat Daya Seluma, Dirasakan di 2 Wilayah

9. Kerjasama Regional dan Internasional

- Berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara-negara lain yang juga berisiko gempa bumi.

- Membentuk kemitraan internasional dalam hal penelitian dan penanganan bencana.

10. Pemantapan Infrastruktur Kritis:

Memastikan infrastruktur kritis seperti jaringan listrik, air bersih, dan komunikasi tetap berfungsi setelah gempa bumi.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved