Bupati Sidrap
Perjalanan Karir Dollah Mando, Dulu Jadi Honorer Kini Jadi Bupati Sidrap
Tidak banyak yang tahu, jika dulunya Dollah Mando mengawali karirnya sebagai honorer di tahun 1978.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP - Perjalanan karir Bupati Sidrap Dollah Mando ibarat air sungai yang terus mengalir, berkelok, terjal dan hingga akhirnya menuai tepian.
Tidak banyak yang tahu, jika dulunya Dollah Mando mengawali karirnya sebagai honorer di tahun 1978.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidrap, H Bachtiar kepada Tribun Timur, Rabu (26/7/2023).
"Beliau memulai karirnya menjadi honorer di Bimas Dinas Pertanian Provinsi Sulsel pada tahun 1978. Kemudian, tahun 1979 menjadi honorer di Tanaman Pangan di Kabupaten Jeneponto," kata Bachtiar.
Karir Dollah Mando kemudian perlahan naik saat ia terangkat menjadi PNS Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Tanaman Pangan tahun 1987.
"Kurang lebih 9 tahun menjadi honorer, beliau terangkat PNS PPS Tanaman Pangan tahun 1987 dan bertugas di Kabupaten Sidrap," ujarnya.
Karena ketekunan, pengalaman dan pengetahuannya terkait pertanian Dollah Mando kemudian terangkat menjadi menjabat Kadis Pertanian Tanaman Pangan Sidrap.
"Tahun 2008, menjelang pensiun sebagai PNS dengan jabatan terakhir Kepala Badan Tanaman Pangan Kabupaten Sidrap, beliau maju sebagai Calon Wakil Bupati Sidrap, berpasangan dengan H. Rusdi Masse (RMS) selaku Calon Bupati Sidrap," ungkapnya.
Lima tahun berselang, tepatnya Pilkada serentak 2013, Dollah Mando kembali maju berpasangan RMS.
"Bapak RSM dan Dollah Mando terpilih memimpin Sidrap periode 2008-2013, dan kembali terpilih untuk periode 2013-2018," ucapnya.
Setelah menjadi Wakil Bupati Sidrap selama dua periode, Dollah mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri menjadi Bupati Sidrap tahun 2018.
Dollah Mando menggandeng wakilnya Mahmud Yusuf.
Saat itu, pasangan ini head to head dengan istri RMS, yakni Fatmawati Rusdi di Pilkada Sidrap.
Dollah Mando dan Mahmud Yusuf berhasil mengalahkan Fatmawati Rusdi.
Dollah Mando resmi menjabat Bupati Sidrap dan dilantik pada Senin (31/12/2018).
Bactiar mengatakan track record kepemimpinan Dollah Mando dinilai demokratis.
Hal itu, kata dia, terlihat dengan cara mengundang stafnya untuk memberi masukan sebelum mengambil keputusan.
"Sejak menjadi wakil bupati hingga menjadi Bupati beliau konsen pada pembangunan pertanian. Ketika mengambil keputusan, kami semua dilibatkan. Beliau meminta pendapat kami dulu sebelum memutuskan sesuatu," tuturnya.
Pribadi Dollah Mando juga dinilai sederhana dan religius.
"Beliau adalah figur yang religius, sederhana dan merakyat. Beliau selalu berusaha salat lima waktu tepat waktu, sehingga seringkali rapat atau kegiatan lainnya langsung ditinggalkan jika waktu salat masuk," sebutnya.
Dalam hal makanan, Dollah bukan tipikal yang banyak pilih dan tidak memasang standar tinggi.
Kadang saat keluar daerah, Dollah singgah makan di warung pinggir jalan atau warung kaki lima.
"Gaya beliau sangat sederhana. Tidak neko-neko dan mudah ditemui saat dibutuhkan," terangnya.
Saat ini, Dollah Mando fokus menyelesaikan tugas di sisa masa jabatannya sebelum pemilu 2024.
"Beliau tetap fokus untuk melaksanakan tugas sebagai Bupati Sidrap hingga periodenya berakhir pada 31 Desember 2023," imbuhnya.
Profil Dollah Mando
Dollah Mando lahir di Lawawoi, 2 Desember 1950.
Dollah Mando muda sering membantu ayah menggarap sawah di sela waktu sekolah.
Ia menyelesaikan pendidikan awalnya di Sekolah Rakyat (SR) atau sekarang disebut Sekolah Dasar (SD), Lawawoi tahun 1963.
Selanjutnya Dollah Mando menyelesaikan sekolah menengah SMP Negeri 1 Pangkajene tahun 1966.
Tiga tahun berikutnya, tepatnya tahun 1969, menyelesaikan sekolah bangku SMA Pangkajene.
Minatnya pada jurusan IPA, Dollah Mando pun melanjutkan pendidikan di Pertanian di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Pada tahun 1977 menyandang gelar Insinyur Pertanian jurusan Sosial ekonomi (Sosek).
Setelah itu Dollah Mando pulang ke kampung memulai karir sebagai penyuluh.
Bahkan beberapa daerah di Sulsel sempat disinggahi sebagai penyuluh pertanian.
Dollah Mando adalah tokoh berlatar birokrat,
Dollah Mando pernah jadi kader Partai Golkar.
Bupati 'Termiskin' di Sulsel
Bupati Sidrap Dollah Mando tercatat sebagai kepala daerah 'termiskin' di Sulawesi Selatan.
Di antara 24 kepala daerah, Dollah Mando tercatat memiliki harta kekayaan terendah di Sulsel.
Dollah Mando tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp1,6 miliar per tahun 2021.
Hal itu tertuang dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Dollah Mando per tahun 2021 lalu.
Pada 7 Juli 2008 di awal-awal menjabat Wakil Bupati Sidrap, Dollah Mando memiliki harta kekayaan senilai Rp351 juta
Lima tahun berseleang, 15 April 2013, pada periode kedua menjabat Wakil Bupati Sidrap, Dollah Mando memiliki harta kekayaan senilai Rp383 juta.
Angka itu naik sekitar Rp33 juta dalam kurun waktu lima tahun.
Lima tahun kemudian, tepatnya 31 Desember 2017, ketika maju calon Bupati, harta kekayaan Dollah Mando turun menjadi Rp289 juta.
Setahun berselang, 31 Desember 2018, pada tahun pertama menjabat Bupati Sidrap, Dollah Mando memiliki harta kekayaan senilai Rp229 juta.
Beberapa tahun selanjutnya barulah harta kekayaan Dollah Mando perlahan naik.
31 Desember 2019, harta kekayaan Dollah Mando naik menjadi Rp492.477.824.
Selanjutnya 31 Desember 2020, harta kekayaan Dollah Mando naik menjadi Rp1.194.711.483.
Kemudian 31 Desember 2021, harta kekayaan Dollah Mando menajdi Rp1.657.147.757.
Dollah Mando tercatat memiliki harta kekayaan terendah dibanding 23 kepala daerah lainnya.
Berikut ini deretan 24 kepala daerah terkaya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Laporan tersebut berdasarkan data yang dihimpun Tribun Timur melalui laman resmi KPK, Kamis (2/3/2023).
1. Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf dengan total kekayaan Rp 305.798.515.793 pada tahun 2021.
2. Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto Rp 204.578.714.749 tahun 2021
3. Walikota Parepare Taufan Pawe Rp 35.990.946.413 tahun 2021
4. Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa Rp 35.408.500.000 tahun 2021
5. Bupati Enrekang Muslimin Bando Rp 34.856.150.000 tahun 2021
6. Mantan Bupati Takalar Syamsari Kitta Rp 17.793.055.348 tahun 2021
7. Bupati Soppeng Kaswadi Razak Rp12.403.123.669 tahun 2021
8. Bupati Jeneponto Iksan Iskandar Rp 10.929.901.926 tahun 2022
9. Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Rp 10.802.371.781 tahun 2021
10. Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi Rp 10.687.245.734 tahun 2021
11. Walikota Palopo JUDAS AMIR Rp 10.340.304.602 tahun 2021
12. Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani RP 10.304.544.598 tahun 2021
13. Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau Rp 10.115.498.558 tahun 2022
14. Bupati Selayar Muh Basli Ali Rp. 9.781.217.279
15. Bupati Bantaeng ILHAM SYAH AZIKIN Rp 7.898.251.746 tahun 2021
16. Bupati Maros CHAIDIR SYAM Rp. 7.042.921.24 tahun 2021
17. Bupati Barru Suardi Saleh Rp 6.602.765.704 tahun 2021
18. Bupati Toraja Utara YOHANIS BASSANG Rp 5.908.000.000 tahun 2021
19. Bupati Pinrang Irwan Hamid Rp 5.154.153.902 tahun 2021
20. Bupati Luwu Basmin Mattayang Rp 4.606.942.460 tahun 2021
22. Bupati Wajo AMRAN MAHMUD Rp 3.325.822.720 tahun 2021
22. Kabupaten Tana Toraja Theofilus Allorerung Rp 3.161.188.642 tahun 2021
23. Bupati Luwu Timur Budiman Rp. 2.536.941.859 tahun 2021
24. Bupati Sidrap Dollah Mando Rp 1.657.147.757 tahun 2021.
Laporan jurnalis Tribunsidrap.com, Nining Angreani.
Pesan Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif ke Atlet Praporprov Sulsel |
![]() |
---|
Kenapa Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif Nomine Anugerah Dwija Praja Nugraha? |
![]() |
---|
Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif Tanam Padi Perdana Musim Tanam Kedua 2025 |
![]() |
---|
Syaharuddin Alrif Perangi Sindikat Passobis dan Narkoba di Sidrap |
![]() |
---|
Viral Video Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif Tertimpa Ranting Pohon saat Kerja Bakti di Taman Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.