Kronologi Pengungkapan Solar Ilegal di Sengkang, Truk dan Pemilik Ditangkap, Berawal Tanjakan

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Truk bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terbalik di Jalur Dua Sengkang, tepatnya di Jl Andi Unru, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7/23)

Peristiwa ini diperkiran terjadi sekitar pukul 19.10 Wita.

Truk bermuatan ratusan jeriken itu terbalik akibat kelebihan beban.

BBM berjenis solar itu terindikasi ilegal.

Sementara, barang bukti sudah diamankan di Mapolres Wajo untuk diproses lebih lanjut.

Keterangan dari aparat Kepolisian, kurang lebih 340 jeriken solar berukuran 30 liter.

"Untuk sementara sekitar 340 jeriken yang sudah kami hitung," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.

Tidak hanya itu, ia menjelaskan ada beberapa jeriken solar yang tumpah hingga pecah.

"Sebagian ada yang tumpah di lokasi kejadian, ada juga jeriken yang pecah," tuturnya.

Saat ini, barang bukti dan pemilik mobil truk berada di Mapolres Wajo untuk diinterogasi lebih lanjut.

Mobil truk disinyalir milik kordinator Pelabuhan Bangsalae Siwa, Andi Lani.

Hal itu diketahui saat ia menghubungi salah satu rekannya melalui telepon seluler.

"Saya urus mobilku di Polres, terbalik di Jalur Dua," ujar dirinya saat berada di kantor Satuan Reserse Kriminal Unit III Tipidter Polres Wajo, Rabu (12/7/23).

Sementara, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Wajo, AKP Theodorus Echeal membenarkan hal tersebut.

"Betul, barang bukti dan pemilik mobil truk sudah kami amankan di Polres," kata Theo sapaan akrabnya.

Menurut warga sekitar, Muis bahwa mobil truk yang diduga bermuatan solar tersangkut di ranting pohon dan terbalik akibat beban muatan besar serta jalan yang menanjak.

Selain itu, truk bernomor polisi DP 8871 CK melaju dari arah Sengkang dan diduga telah melakukan pengisian di beberapa SPBU yang ada di Kabupaten Wajo.

Belum diketahui pemilik BBM tersebut, disebabkan sopir truk melarikan diri tidak lama setelah mobil yang ia kemudikan terbalik.

Akibatnya, arus lalu lintas di Jalur tersebut sedikit terhambat. (*)