Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Reaksi Manajemen PSM Makassar Usai Yuran dan Yance Sayuri Jadi Korban Rasisme Laga Persija

Aksi rasisme terjadi usai laga Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (3/7/2023).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Ist
Serangan rasial usai laga Persija vs PSM Makassar yang berakhir imbang 1-1 pada pekan pertama Liga 1 2023/2024, Senin (3/7/2023) malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manajemen PSM Makassar angkat bicara soal aksi rasisme kepada pemainnya.

Aksi rasisme terjadi usai laga Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senin (3/7/2023).

Laga PSM Makassar dan Persija berkesudahan dengan skor 1-1. 

Gol PSM Makassar dicetak Kenzo Nambu di menit 12 sedangkan gol Persija dicetak Ryo Matsumura di menit 81.

Usai laga, penggawa PSM Makassar Yuran Fernandes dan Yance Sayuri mendapatkan serangan rasial di media sosial.

Baca juga: 1.020 Petugas Gabung Jaga Laga PSM Makassar vs Dewa United, Kuota Penonton Tetap Dibatasi

Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, menyayangkan adanya rasisme di media sosial usai pertandingan. 

"Tentu kami menyayangkan ada rasisme di media sosial yang ditujukan pemain klub manapun, termasuk PSM Makassar. Kami meyakini ini adalah ulah oknum yang kebablasan dalam mengungkapkan dukungannya," katanya Selasa (4/6/2023).

PSM Makassar vs Persija memang berlangsung sengit selama 90 menit.

Tensi pertandingan pun cukup panas dengan duel antar pemain.

Menurut Sulaiman,  kejadian yang melibatkan pemain di dalam lapangan saat pertandingan itu hal biasa dalam sepak bola. 

Apalagi kalau tensi pertandingan tinggi.

Akan tetapi, harus diingat itu hanya terjadi saat pertandingan 2x 45 menit.

Setelah pertandingan para pemain, staf pelatih dan ofisial kedua tim terlihat saling bersalaman, berpelukan bahkan saling bercanda. 

"Ini yang tidak terlihat oleh oknum pelaku rasisme itu. Jadi dalam mengekspresikan dukungan ke klub idola, tidak perlu sampai melanggar norma-norma sportivitas," tutur pria akrab disapa Sule ini.

"Bagaimana pun pertandingan sudah selesai. Umpama ada rasa kecewa karena tim yang didukung tidak bisa menang, ya tidak elok kalau sampai dilampiaskan dengan cara rasisme ke pemain tim lawan,"  sambungnya.

Sule menyebut, rasisme kepada pemain PSM Makassar tidak akan membuat mereka melemah.

Justru akan membuat mental mereka semakin kuat.

Baca juga: Sorotan Tiga Striker PSM Makassar Masih Seret Gol Liga 1, Adilson dan Andy Harjito Kurang Greget

Pemain PSM Makassar yang menjadi sasaran rasisme adalah sosok yang profesional, dewasa dan kuat secara mental.

"Justru saya yakin ini akan menjadi motivasi bagi mereka untuk membuktikan diri bahwa mereka adalah sosok juara," sebutnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved