Idul Adha
Ucapan Idul Adha 1444 H - Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim dan Cara Menjawabnya
Salah satu ucapan yang sering diucapkan di momen Hari Raya Idul Adha atau Lebaran yakni Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim.
TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut ucapan Idul Adha 1444 H - Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim dan Cara Menjawabnya
Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1444 H, Kamis, 29 Juni 2023.
Salah satu ucapan yang sering diucapkan di momen Hari Raya Idul Adha atau Lebaran yakni Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim.
Namun, banyak yang salah paham soal arti kalimat Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.
Banyak juga yang menjawab dengan tidak tepat.
Banyak yang menjawab ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Kari dengan Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim.
Lantas apa Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim?
Dan bagaimana cara benar menjawabnya?
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim sering diucapkan saat lebaran.
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim berarti semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian."
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya: taqabbalallahu minna wa minka,” tulis Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Baari.
Bagaimana jawaban Taqabbalallahu Minna Wa Minkum?
Dalam riwayat sahabat serta salafush shalih yang sampai kepada kita, jawaban Taqabbalallahu Minna Wa Minkum adalah doa yang sama: Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.
Dari Habib bin Umar Al Anshari, ayahnya bercerita kepadanya bahwa beliau bertemu dengan Watsilah radhiallahu ‘anhu ketika hari raya, maka ketika ia mengucapkan kepada Watsilah,
“Taqabbalallahu Minna Wa Minkum,” Watsilah menjawab, “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.” (HR Ad-Daruquthni dalam Mu’jam Al Kabir)
Dari Syu’bah bin Al-Hajjaj, ia berkata, “Saya bertemu dengan Yunus bin Ubaid, dan saya sampaikan, ‘Taqabbalallahu minna wa minka.’ Kemudian ia menjawab dengan ucapan yang sama.” (HR Ad-Daruquthni dalam Ad Du’a)
Demikianlah jawaban sahabat dan salafus shalih, ketika mendapatkan ucapan Taqabbalallahu Minna Wa Minkum. Jawaban ini seperti perintah Allah dalam Alquran,
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal” (QS An Nisa’ : 86).Wallahu a’lam bish shawab.
Dilansir melalui kanal YouTube Audio Ulama Sunnah, Ustaz Firanda Andirja juga menjelaskan mengenai hukum mengucapkan selamat lebaran.
Mengucapkan selamat lebaran termasuk dari sisi mengungkapkan kegembiraan yakni bagaimana kita mengungkapkan ekspresi kegembiraan kita di antaranya adalah mengucapkan selamat lebaran kepada yang lain.
Datang dari sebagian salaf kalau mereka bertemu, kemudian di antara mereka mengucapkan taqoballahuminnawaminkum, jadi ini ungkapan yang paling indah artinya semoga Allah menerima ibadahku dan ibadah kalian.
"Karena kita sudah beribadah selama sebulan dan yang kita harapkan adalah ibadah kita diterima," jelas Ustaz Firanda Andirja.
Tetapi selain daripada itu, Ustaz Firanda Andirja membolehkan dalam hal menyampaikan ucapan lebaran seperti menulis kartu lebaran dan minal aidin walfa'idzin.
Minal aidin walfa'idzin juga termasuk doa yang artinya orang-orang yang melaksanakan hari raya dan semoga termasuk orang yang menang.
Tepatnya yakni semoga diterima oleh Allah Subhanahuwata'ala, menang di hari lebaran yakni maksudnya ibadah diterima.
"Ini sebenarnya ungkapan lain dari taqobbalallahuminna waminkum, taqobbal ya Karim maksudnya semoga termasuk orang-orang yang berhasil, yang menang, yang diselamatkan dari neraka jahanam selama beribadah di bulan Ramadan," terangnya.
"Dan ini hukumnya boleh," tambahnya.
Hal ini sebagaimana fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, beliau ditanya apa hukum mengucapkan selamat pada gari lebaran?
Apakah ada lafal khusus untuk mengucapkan selamat lebaran?
Maka Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata mengucapkan selamat lebaran itu boleh dan tidak ada lafal khusus.
Beliau mengatakan apa yang dilakukan atau tradisi masyarakat maka itu hukumnya boleh selama bukan dosa.
"Jadi hukum asalnya boleh orang mengucapkan selamat ini, selamat anu selama tidak dosa," terang Ustaz Firanda Andirja.
"Karena itu jika ada orang mengucapkan selamat lebaran dengan ungkapan-ungkapan mereka sendiri, selama tidak ada dosa dalam ungkapan tersebut maka itu tidak jadi masalah," jelasnya.
"Tapi yang terbaik kita mengatakan Taqobbalallahu minna wa minkum artinya semoga diterima amal ibadah kita atau minal aidin walfaidzin semoga termasuk orang yang melakukan hari raya dan menang pada hari lebaran ini juga di antara bentuk doa," terang Ustaz Firanda Andirja.
"Dan sebagian orang-orang Indonesia menambah dengan mohon maaf lahir dan batin, sesungguhnya kalau kita punya salah sama orang, kita harus segera minta maaf, jangan tunggu hari lebaran baru minta maf, karena namanya dendam atau dosa, bisa jadi kita meninggal terlebih dahulu dari orang yang kita dzolimi atau bisa jadi sebaliknya," tambahnya.
Dalam hal ini, Ustaz Firanda Andirja juga menjelaskan jika ungkapan mohon maaf lahir dan batin ini sudah menjadi suatu ungkapan orang Indonesia.
Bahkan diucapkan kepada orang yang dia tidak salah kepadanya.
Seakan-akan sudah menjadi suatu stempel yang merupakan pelengkap dari minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.