Modal Berharga Lawan Persik Kediri, Pemain Muda PSM Makassar Dapat Kesempatan Bermain

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar dan Persik Kediri harus puas bermain imbang 1-1 dalam laga uji coba di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (24/6/2023) sore. 

PSM Makassar tertinggal lebih dulu di babak pertama,  tepatnya di menit 35 lewat gol  Simen Lynbo. PSM Makassar baru bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol pemain pengganti Sulthan Zaky di menit 69. 

Bek berusia 17 tahun ini membobol gawang Persik lewat sundulan usai manfaatkan tendangan sudut Yance Sayuri.

Laga ini diwarnai dua penalti yang gagal dieksekusi oleh algojo masing-masing tim.

Hasil imbang 1-1 ini menjadi modal berharga bagi PSM Makassar mengarungi kompetisi  Liga 1 2023-2024.

Tim berjuluk Laskar Pinisi akan menjajal kekuatan Persija Jakarta di pekan pertama Liga 1 di Stadion Gelora Bung Karno, DKI Jakarta pada Minggu (2/7/2023) pukul 20.00 Wita.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menyebut, lawan Persik ini menjadi latihan bagus sebelum benar-benar berkompetisi di Liga 1 musim depan. Usai laga ini, timnya akan melakukan pemulihan.

“Saya pikir ini adalah pelatihan yang bagus dan selanjutnya, sekarang, adalah pemulihan sebagai persiapan untuk Liga 1,” sebutnya usai pertandingan.

Dalam laga ini,  Bernardo Tavares memberi waktu bermain kepada pemain mudanya. Diantaranya, Ardiansyah, Victor Dethan, Edgard Amping, Adil Nur Bangsawan, Raka Octa, Ricky Pratama, Dzaky Asraf dan Ananda Raehan.

Kemudian pemain anyar, seperti Andy Harjito dan Rizky Pellu. Termasuk pemain trial, Sandi dan Dona.

Tavares mengaku mencoba memainkan para pemain tersebut untuk melihat kemampuan mereka. Menurutnya, para pemain ini bekerja keras di pertandingan.

“Jadi targetnya adalah memberi menit bermain untuk beberapa pemain,  sebab satu hal ini adalah pertandingan, dan hal yang lain, ini adalah pelatihan. Mereka bermain keras,” akunya.

Pengamat Sepakbola, Muhammad Hanafing Ibrahim menilai uji coba bukan suatu ukuran pasti. Sebab, pelatih ingin melihat pola baru yang coba diterapkan dalam timnya. Ditambah seperti apa kombinasi pemain yang ada dalam tim.

“Bukan sekadar menang kalahnya. Uji coba itu bahan evaluasi bagi tim sendiri,” katanya melalui telepon, Sabtu (24/6/2023).

Namun, Hanafing menilai PSM Makassar perlu ada variasi dalam menyerang. Jangan terpaku dengan model musim lalu, defending dan counter attack. Lantaran semua tim pasti sudah mulai membaca dan akan menerapkan taktik untuk meredam permainan Laskar Pinisi.

“PSM Makassar harus buat banyak variasi dalam menyerang. Sebab kalau masih memakai taktik yang sama,  saya kira tidak jaminan bisa pertahankan juara karena tim lain pasti sudah membaca. Sudah bisa diantisipasi,” terangnya.

Sulthan Zaky Jadi Pencetak Gol Termuda PSM Makassar

Sulthan Zaky menjadi penyelamat  PSM Makassar dalam laga uji coba lawan Persik.  Pemain nomor punggung 14 ini menjadi pencetak gol penyama kedudukan 1-1 setelah PSM Makassar tertinggal lebih dulu.

Eks penggawa Timnas Indonesia U-16 ini masuk sebagai pemain pengganti di menit 63. Hanya butuh waktu enam menit di lapangan, langsung cetak gol lewat kepalanya.

Ini merupakan debut Sulthan Zaky berkostum kapal pinisi di dada. Meski terdaftar sebagai pemain PSM Makassar musim lalu, ia masih belum dapat kesempatan bermain. 

Kendati demikian, melihat permainan ditunjukkan bukan tidak mungkin Sulthan Zaky akan menjadi tumpuan di musim depan.

Sulthan Zaky pun mendapat pujian dari Tavares atas aksinya tersebut. Menurut juru taktik berusia 43 tahun itu, Sulthan Zaky menjadi salah satu pencetak gol termuda bagi klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Saya pikir dia (Sulthan Zaky) pemain yang begitu muda, 17 tahun, yang pertama mencetak gol untuk bagi PSM Makassar dalam sejarah,” kata Bernardo Tavares. (*)