Alasan Mahasiswa UNM Betah Pakai Motor Klasik Honda C86, Model Keren, Unik, Mesin Tidak Ribet

MENGENDARAI motor klasik memiliki prestise tersendiri. Unik, berbeda dari yang lain, dan modelnya keren. Apalagi, jika motornya ribet dan ttidak merepotkan seperti motor bebek lawas Honda Astrea C86.

Demikian pengalaman Febryan Agung Sutama, mahasiswa Prodi Sastra Inggris, Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Makassar, yang dituturkan kepada Tribun Timur Jumat (23/6/2023).

Febryan saat ini mengendarai motor Honda Astrea C86, yang sudah ia miliki selama dua tahun, sejak 2021.

“Motornya saya beli di marketplace seharga Rp6 juta. Memang saya saat itu sedang mencari-cari motor antik atau motor klasik. Sudah lama saya cari motor klasik,” ujarnya.

Menurut Febryan, motro klasik merk Honda memang menjadi incarannya saat mencari. Pasalnya, motor klasik Honda memiliki banyak kelebihan jika dibanding motor merk lain dengan tahun yang sama.

“Saya memang cari Honda. Kayak merk lain yang terkenal musti banyak di bongkar kalau mau di perbaiki, banyak juga yang dicek kalau mogok. Merk ini lebih sering juga mogok, alat-alatnya juga mahal-mahal. Apalagi harus tambah oli samping kasi setiap sudah isi bensin,” ujarnya.

“Sedangkan kalau seperti motor Honda milik saya bisa langsung diperbaiki karena semua terbuka, baik dari rangkanya. Dan masalah utamanya kalau mogok itu hanya businya, Harga alat-alatnya juga lebih murah.

Saat dibeli, motor tersebut dalam kondisi baik. Warnanya sudah hijau seperti yang ia pakai saat ini. Hebatnya Honda C86 milik Febry, selama dua tahun digunakan sama sekali tidak pernah mogok.

“Kondisi baik dengan mesin Honda C86 modifikasi Honda C70. Meskipun motor klasik semua masih berfungsi dengan baik. Saya hanya melakukan tiga penggantian, shock braker, saringan angin, dan tutup tangki,” cerita Febryan.

Selama dua tahun ia menggunakan, motor C86 miliknya lancar digunakan bahkan tidak rewel. Tidak pernah bermasalah besar.

“Jarang sekali saya servis. Biasanya hanya seperti ganti ban dalam saja baru saya bawa ke servis. Kerusakan kecil biasanya saya sendiri yang perbaiki. Kadang juga dibantu sama teman yang kuliah di jurusan otomotif. Mesinnya mudah dipahami,” lanjutnya.

“Saya sarankan bagi yang mau klasikan tapi tidak mau ribet, pilih motor Honda,” tutup Febry.