Haji 2023
Gegar Budaya, Ingin Viral, Terang Kemudian Hikmah dari Kasus Jamaah UPG 14 Luwu Utara di Tanah Suci
Seratusan jamaah haji kloter 14 UPG (embarkasi Makassar) asal Luwu Raya, Sulawesi Selatan (Sulsel), memantik geger sosial media di Indonesia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seratusan jamaah haji kloter 14 UPG (embarkasi Makassar) asal Luwu Raya, Sulawesi Selatan (Sulsel), memantik geger sosial media di Indonesia.
Dua jamaah haji 2023 asal Masamba, Luwu Utara, Ukkas dan Atikah, belakangan meminta maaf atas kejadian salah faham itu.
Staf Khusus Menteri Agama RI bidang kelembagaan; Dr Mahmud Syaltout Syahidulhaq Qudratullah, SH DEA., mencatat peristiwa itu dengan istilah GEGAR BUDAYA.
Dosen ilmu politik di Universitas Indonesia dan peneliti di Lakpesdam NU itu, menuliskan catatannya di akun Facebooknya, setelah menelisik langsung masalah itu di Madinah.
Mahmud Syaltout adalah alumnus Sarbone University, Paris dan peraih gelar "Palmes Académiques" dari pemerintah Perancis.
Berikut ulasan itu, kami "repost" ulang untuk memperjelas duduk perkara dari persfektif akademisi dan tim Monitoring dan evaluasi Haji dari Kemenag RI; dan disampaikan dalam diskusi dengan MCH Daker Madinah di Kantor Urusan Haji Indonesia Madinah, Sabtu (10/6/2023) siang.
Tulisan ini dilansir atas konfirmasi dari Wakil Sekjen PB Anshor itu.
"Jadi, sempat beredar video yang tidak tepat, dengan narasi “Jemaah Haji ditelantarkan oleh dua orang jemaah dari UPG 14.”
Semalam, aku mendampingi Bib Muhammad Nuruzzaman dan Ndan Hasan Basri Sagala bersama Kadaker Madinah, Kasi Linjam (Perlindungan Jemaah) Madinah, Kakanwil Sulsel, Ketua Kloter UPG 14, dan beberapa petugas PPIH Arab Saudi, bertemu dan mengajak ngobrol, tabayyun dengan Bu Hatika dan Pak Ukkas Mustakim Lakude yang suara dan wajahnya muncul di video viral tersebut.
Dari obrolan yang hangat semalam itu, kita jadi tahu bahwa masalahnya sebenarnya sederhana: MISKOMUNIKASI.
Ya, Pak Ukkas dan Bu Hatika itu tidak paham dengan bahasa Arab, dan agak shock dengan budaya Arab yang dipraktikkan orang Arab, dan kemudian menjadi SALAH PAHAM.
Ya, sebenarnya Pak Ukkas dan Bu Hatika serta jemaah UPG 14 tersebut, saat kejadian diminta pindah oleh petugas hotel, orang Arab, dengan bahasa Arab, dengan “cara Arab” dari hotel yang sudah 3 hari mereka tempati ke hotel yang lebih baik dan lebih dekat dengan Masjid Nabawi.
Ya, Hotel Front Taiba Madinah, hotel yang mereka tempati sekarang jauh lebih baik, itu deket banget dengan Masjid Nabawi.
Hotel ini pula yang jadi favorit Pak Menko PMK, maupun beberapa Menteri lainnya dari Indonesia, maupun para pejabat negara lain saat berkunjung ke Madinah.
Dan, buat Bu Hatika (yang dalam video viral suaranya paling kenceng: “Jemaah Ditelantarkan”, “Viralkan” plus suara sedih seperti terisak), pindah ke hotel baru ini sebenarnya merupakan BERKAH.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.