Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Berpeluang Ubah Skema Permainan, Pengamat: Sebaiknya Ada Perubahan

PSM Makassar di tangan Bernardo Tavares bermain dengan skema 3 bek di musim lalu dan berhasil angkat trofi Liga 1.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi
Pengamat Sepak Bola Syamsuddin Umar. Pengamat menilai sebaiknya ada perubahan skema permainan PSM Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar berpeluang besar mengubah skema permainan di musim 2023-2024.

PSM Makassar di tangan Bernardo Tavares bermain dengan skema 3 bek di musim lalu dan berhasil angkat trofi Liga 1 musim 2022-2023.

Di musim depan, peluang bermain dengan empat bek cukup besar. 

Melihat komposisi bek tengah yang dipertahankan hingga akan menambah satu posisi lagi.

PSM Makassar sekarang memiliki Erwin Gutawa dan Safrudddin Tahar.

Yuran Fernandes dikabarkan akan menyusul perpanjangan kontrak.

Kemudian ada pula nama bek senior, Abdulrahman Sulaeman dan bek muda, Sulthan Zaky.

Lalu satu nama bek asing, Kike Linares.

Pengamat Sepak Bola, Syamsuddin Umar, menilai perubahan formasi dari tiga bek menjadi empat bek bisa berjalan baik tergantung dari pemahaman pemain dalam menjalankan taktik nantinya.

Sebab pelatih tidak mungkin menerapkan sistem atau formasi itu kalau memang pemain tidak mampu menjalankan. 

“Olehnya itu tidak masalah, tapi memang sebaiknya ada perubahan dalam sebuah sistem karena pasti tim lain akan mempelajari apa kekuatan dan kekurangan PSM Makassar,” tutur pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga Indonesia 1999-2000 ini, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Persaingan Ketat Bek Tengah PSM Makassar, Agung Mannan Pilih Merapat ke Dewa United

Baca juga: Resmi Ramadhan Sananta Hengkang dari PSM Makassar Menuju Persis Ananda Raehan Dikontrak 3 Tahun

Namun, lebih penting dari itu bagaimana manajemen bisa mempertahankan pemain yang sudah ada, lalu menambah yang kurang.

Sejauh ini Laskar Pinisi telah melepas sembilan pemain, tiga diantaranya berposisi bek tengah.

Yakni Agung Mannan, Ibnul Mubarak dan Ahmad Rusadi. 

Dari ketiganya, hanya Agung Mannan yang punya bermain tinggi, sedangkan Ibnul dan Rusadi tidak pernah dimainkan. 

“Jangan tambal sulam, ada kerangka sudah ada, tinggal dipertahankan dan isi yang kurang,” imbau Syamsuddin Umar.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved