Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bulukumba

1 Jembatan Putus Akibat Banjir di Bulukumba, Dua Jalur Kecamatan Terputus

Terdapat satu unit jembatan antar desa putus yang berlokasi di Dusun Bajangnge, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SAMSUL BAHRI
Jembatan patah di di Dusun Bajangnge, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang,Rabu (24/5/2023) 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, HERLANG-Bulukumba bagian Timur, Sulawesi Selatan dilanda bencana alam Rabu ( 24/5/2023) dini hari tadi.

Terdapat satu unit jembatan antar desa putus yang berlokasi di Dusun Bajangnge, Desa Gunturu, Kecamatan Herlang.

Pondasi landasan jembatan antar desa tersebut terbongkar akibat derasnya air sungai.

Akibatnya jembatan patah dan putus tak dapat dilalui kendaraan sepeda motor dan kendaraan mobil.

Jembatan ini menghubungkan Desa Gunturu ke Desa Singa, Kecamatan Herlang.

Selain itu juga terdapat  luapan air Sungai Singa, Desa Borong, Kecamatan Herlang.

Air sungai tersebut setinggi 1 meter lebih dari atas badan jalan jembatan.

Akibatnya akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Herlang ke Kecamatan Kajang tak dapat dilalui kendaraan pagi tadi.

Selain air luapan sungai merendam badan jalan jembatan. Juga memasuki rumah rumah warga di sekitar bantaran Sungai Singa.

Selain itu juga air luapan sungai juga merendam akses jalan dan permukiman warga di Desa Manyampa, Kecamatan Ujung Loe.

Akses jalan di tempat itu tak dapat dilalui pagi tadi.

Luapan air banjir sungai juga merepotkan masyarakat di Desa Manyampa.

Di Desa Borong, Kecamatan Herlang terdapat 14 unit rumah juga terdampak tanah retak bergerak.

Peristiwa tersebut juga berlangsung pada dini hari tadi.

" Semua peristiwa itu diakibatkan intensitas air hujan meningkat, sehingga mengakibatkan luapan air sungai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba, Andi Akrim Nur kepada TribunBulukumba,Com.

Demikian juga peristiwa bencana alam tanah retak di Desa Borong. Penyebabnya curah hujan meningkat sejak kemarin petang hingga subuh tadi intensitas curah hujan cukup tinggi.

" Akibatnya tanah labil dan menimbulkan tanah bergerak yang mengakibatkan pondasi, lantai dan dinding rumah permanen warga retak," kata Andi Akrim.

Atas peristiwa ini, ia meminta masyarakat tetap mewaspadai intensitas hujan yang tinggi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja kerugian materil diprediksi ratusan juta. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved