Tuan Rumah KKN Moderasi Beragama, IAIN Parepare Social Mapping di Tana Toraja

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - IAIN Parepare terpilih sebagai tuan rumah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama tingkat nasional.

Persiapan dilakukan untuk menjadikan KKN Moderasi Beragama ini semakin sukses, termasuk diselenggarakannya Rapat Koordinasi dan Social Mapping di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Acara tersebut berlangsung di Hotel Heritage Toraja Utara, Selasa-Jumat (16-19/05/2023).

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Tana Toraja Muhammad Syafar, Abd Basir Subkoordinator pada Seksi Pengabdian Kepada Masyarakat, Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tana Toraja Joni Tapingku, Rektor IAIN Parepare Hannani, dan 45 Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat dari Perguruan Tinggi Negeri (PTKN) di seluruh Indonesia.

Ketua LP2M IAIN Parepare Muh Ali Rusdi mengucapkan terima kasih dan menyampaikan rasa syukur atas kehadiran 45 kepala pusat dari PTKN di seluruh Indonesia.

"Toraja ini memiliki keunikan dalam segi budaya, toleransi beragama, dan nilai sosial masyarakatnya. Kami yakin dengan indikator-indikator tersebut, KKN Moderasi Beragama dapat sukses," ujar Joni Tapingku.

Sementara itu Hannani berharap kegiatan Social Mapping ini dapat memberikan gambaran awal mengenai bentuk-bentuk kegiatan KKN Moderasi Beragama.

Ia juga berharap mahasiswa KKN Moderasi dapat belajar mengenai kerukunan antar masyarakat Tana Toraja dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dikatakan, IAIN Parepare telah membuat pilihan yang tepat dengan memilih Tana Toraja sebagai lokasi KKN, karena di tempat ini terdapat nuansa moderasi beragama dan toleransi yang kuat.

Ketika peserta KKN kembali ke daerah masing-masing, mereka dapat mengaplikasikan apa yang mereka pelajari selama berada di lokasi KKN,.

"Kami berharap mahasiswa KKN Moderasi dapat berinteraksi dengan masyarakat yang plural, sehingga nuansa toleransi dapat lebih dirasakan," katanya.

Muhammad Syafar berharap mahasiswa dapat mempelajari cara hidup rumah tangga masyarakat setempat yang plural.(*)

Laporan Wartawan Magang Nurannisa Fitriani