Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Kritikan Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares Berbuah Hasil, Liga 1 Bakal Pakai Wasit Asing

Tak hanya Bernardo Tavares bersama skuad PSM Makassar sejumlah klub lain pun juga keseringan menyayangkan adanya keputusan wasit.

Editor: Alfian
Tribun-Timur.com/PSSI
Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan President of Japan Football Association (JFA) Tashima Kohzo menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) termasuk penggunaan wasit Jepang di Liga 1 2023/2024. Sebelumnya Bernardo Tavares Pelatih PSM Makassar kerap mengkritisi kepemimpinan perangkat pertandingan. 

"Sekarang saya tidak berani, pada saat saya memainkan garis pertahanan agak tinggi dan wasit tidak angkat bendera untuk offside. Ini cuma detail kecil, tapi ini sangat berpengaruh dalam pertandingan," tuturnya

Menurut Bernardo Tavares, penyakit sepak bola Indonesia adalah kepemimpinan wasit. Hal ini harus dibenahi jika sepak bola  Indonesia mau maju.

“Karena ini sesuatu yang sangat terlihat dan kita harus betul-betul benahi ini,” tutur juru taktik asal Portugal ini.

Disampaikannya, wasit Indonesia terkesan membiarkan pelanggaran keras terjadi. Tidak ada peringatan atau kartu diberikan kepada pemain yang melanggar.

Tentu ini tidak baik karena akan terbawa jika mereka bermain di luar Liga Indonesia. 

Wasit di luar pasti akan memberikan hukuman kepada pemain tersebut.

“Pemain Indonesia dipimpin oleh wasit Indonesia terbiasa dengan hal ini (pelanggaran keras), di luar mereka akan bawa. Mereka terbiasa tidak diberikan peringatan, tidak diberikan kartu kuning dengan tekel berbahaya dan mereka akan melakukan, tapi wasit  di luar akan menghukum mereka,” paparnya.

“Makanya saya minta siapa pun yang punya kekuasaan untuk ubah ini, tolong diubah karena ini akan memajukan sepak bola Indonesia,” pinta Tavares. 

PSSI Pakai Wasit Jepang

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan President of Japan Football Association (JFA) Tashima Kohzo menandatangani Nota Kesepahaman (MoU).

Melalui MoU ini, PSSI dan JFA menyepakati tiga poin penting bagi pengembangan persepakbolaan Indonesia.

Penandatangan MoU antara PSSI dan JFA tersebut dilaksanakan di Prince Takamado Memorial JFA YUME Field, Chiba, Jepang, Senin (22/5/2023).

Poin yang disepakati adalah pertama, PSSI dan JFA akan bekerja sama dalam pengembangan tim sepakbola Putri.

Jepang memiliki catatan prestasi yang baik dalam mengembangkan tim putrinya, baik pada kelompok U–16, U-20, bahkan mampu menjadi juara dunia.

“Saya sudah meminta ada pelatih yang didatangkan dari Jepang, untuk bekerja sama dan bisa melatih di Indonesia,” ujar Erick dikutip dari laman resmi PSSI.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved