Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin Tertunduk Lesu Tiba di Bandara dengan Tangan Diborgol
Pengancam Warga Muhammadiyah, Andi Pangerang Tangan Diborgol dan Tertunduk Lesu Setibanya di Bandara
TRIBUN-TIMUR.COM - Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (30/4) sekira pukul 21.12 WIB.
Kala itu Andi Pangerang tampak mengenakan kemeja batik berwarna cokelat, topi hitam sembari berjalan keluar dengan kepala tertunduk.
Selain itu, wajahnya terlihat lesu dan kedua tangannya diborgol.
Adapun Andi Pangerang tak mengucapkan sepatah kata apapun.
Tersangka tersebut langsung digiring ke sebuah mobil Honda Freed berwarna putih yang telah disiapkan.
Tak berlangsung lama, tim penyidik meninggalkan Bandara dan membawa Andi Pangerang menuju ke Mabes Polri.
Seperti diketahui, Andi Pangerang merupakan tersangka ujaran kebencian.
Yakni, karena sempat mengancam hendak membunuh warga Muhammadiyah lantaran perbedaan satu syawal dengan pemerintah.
Atas perbuatan yang dilakukan, Andi Pangerang akhirnya ditangkap polisi di kawasan Jombang , Jawa Timur, Minggu (30/4/2023) siang.
Dilansir dari Tribunnews.com, menurut Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, tersangka dijerat pasal berlapis tentang ujaran kebencian terhadap individu atau kelompok.
Yakni, disangkakan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45A ayat (2) dan atau Pasal 29 Jo Pasal 45B UU Nomor 19 Tahun 2016.
Tentang perubahan atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Awal Kasus
Polemik ini bermula saat peneliti antariksa BRIN, Prof Thomas menuliskan keheranannya dengan Muhammadiyah yang tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023, namun ingin memakai lapangan untuk sholat Idul Fitri.
Kemudian hal itu dikomentari oleh AP Hasanuddin yang dianggapnya Muhamadiyah menjadi musuh bersama dalam takhayul, bidah dan churofat.
"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" komentar Hasanuddin.
Tak hanya itu saja Hasanuddin bahkan mengancam menghalalkan darah dari Muhamadiyah.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," lanjutnya.
Mengkonfirmasi komentar yang dilakukan Hassanudin, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebutkan bahwa komentar yang dibuat Hassanudin merupakan hal yang berlebihan.
"Itu tanggapan yang berlebihan saat beragumentasi dengan Ahmad Fauzan," kata Prof Thomas kepada Tribunnews.com, Senin (24/4/2023).
Kemudian dikatakan Prof Thomas bahwa yang bersangkutan sudah meminta maaf.
"Andi PH sudah menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," tutupnya. (Tribunnews.com)
Mahasiswa FKIK Unismuh Dibekali Keterampilan Media di Era Digital |
![]() |
---|
Ketum Muhammadiyah: BPKH Harus Independen, Dana Haji Harus Berdayakan Umat |
![]() |
---|
Artefak Tertua di Wallacea Ditemukan di Soppeng, Usia Diperkirakan 1,5 Juta Tahun |
![]() |
---|
Jadi Narasumber di Unismuh, Mendikdasmen Dorong Ulama Muhammadiyah Kuasai Ruang Publik Digital |
![]() |
---|
Senyuman Gubernur Sulsel Sambut Agenda Strategis Muhammadiyah Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.