Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KRONOLOGI Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur Ditemukan Tewas di Perlintasan Kereta Api

Sebelum ditemukan tewas, Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur ini rupanya sempat bertemu dengan Kapolres

Editor: Ilham Arsyam
TribunJakarta/Bima Putra, YouTube TribunVideo
Kasat Narkoba Polres Jaktim, Buddy Alfrits tewas tertabrak kereta, diduga bunuh diri 

TRIBUN-TIMUR.COM - Polda Metro Jaya mengungkap kronologis Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang ditemukan tewas pada Sabtu (29/4/2023).

Jenazah pertama kali ditemukan oleh pihak stasiun.

Adapun jenazah AKBP Buddy ditemukan tewas di sekitar perlintasan kereta api depan Pasar Enjo, Cipinang, Jakarta Timur.

Tepatnya, jalur rel kereta api km 12+400 jalur DDT petak jalan Jatinegara-Bekasi.

"Dari hasil informasi dan juga kemudian olah TKP.

Kemudian didapatkan informasi yang pertama pada pukul 10.15 WIB ditemukannya seorang laki-laki yang mendasari saksi bapak Kurniawan dari pihak Stasiun," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo saat meninjau langsung di lokasi pada Sabtu (29/4/2023).

Seusai diperiksa, kata Trunoyudo, jenazah belakang diketahui bernama AKBP Buddy Alfrits Towoliu.

Identitas itu diketahui berdasarkan dari identitas yang melekat dari jenazah korban.

"Beliau benar merupakaan anggota Polri Polda Metro Jaya yang jabatannya saat ini adalah sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur," jelasnya.

Sempat Bertemu Kapolres

Diduga Buddy Alfrits Lowoliu sengaja bunuh diri dengan menabrak dirinya ke kereta api yang melintas.

Sebelum ditemukan tewas, Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur ini rupanya sempat bertemu dengan Kapolres.

Dalam pertemuan itu, Buddy Alfrits mengeluhkan sakit yang ia derita.

Hal ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo.

Kombes Trunoyudo menyampaikan bahwa sejatinya AKBP Buddy baru dua minggu menjabat Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur.

Namun baru serah terima jabatan, korban langsung menghadap Kapolres untuk meminta izin.

Menurutnya, AKBP Buddy meminta izin agar bisa menjalani operasi atas penyakit empedu yang tengah dideritanya.

Adapun operasi berlangsung di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan,

"Kalau izinnya ini baru 2 minggu lalu dan kemudian menjalani operasi di RS Pondok Indah.

Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jaktim menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit," ujar Trunoyudo saat meninjau langsung di lokasi pada Sabtu (29/4/2023).

Trunoyudo mengungkap isi percakapan yang dibicarakan AKBP Buddy kepada Kapolres.

Di sana, dia menyatakan sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa bertugas jika masih dalam kondisi tersebut.

"Jadi ada percakapannya dengan Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit, maka 2 minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah, tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan," jelasnya.

Namum begitu, Trunoyudo masih enggan untuk merinci hasil operasi yang telah dijalani oleh AKBP Buddy.

Menurutnya, hal tersebut merupakan teknis dari penyelidikan.

"Operasi, operasi penanganan, itu proses penyelidikan kita, tentu tidak secara teknis saya sampaikan kan rekam medis," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap dugaan sementara yang menjadi penyebab Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan tewas. Dugaan sementara, korban patut diduga bunuh diri.

Demikian disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo.

Menurutnya, hal tersebut diketahui seusai memeriksa pihak masinis yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.

"Sejauh ini ada satu saksi dari pihak masinis dalam hal ini, ini akan dilakukan proses pengambilan keterangan. Didapatkan untuk sementara hari dari langkah-langkah yang kita lakukan ini patut diduga bunuh diri.

Sementara ini dalam proses penyeledikan ini," ujar Trunoyudo saat meninjau langsung di lokasi pada Sabtu (29/4/2023).

Ia menjelaskan penyelidikan mengenai tewasnya AKBP Buddy dilakukan langsung oleh Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya sejak pagi tadi. Adapun penyelidikan dilakukan secara induktif dan deduktif.

"Polres Metro Jakarta Timur dan juga Polda Metro Jaya direktorat reserse kriminal umum melakukan langkah-langkah penyelidikan untum pendalaman.

Penyelidikan dan pendalaman ini dilakukan secara induktif dan deduktif," ungkapnya.

Trunoyudo menyatakan bahwa pendalaman itu dimaksudkan untuk dilakukan secara menyeluruh.

Yakni, penyidik melakukan pendalaman dengan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) hingga pihak keluarga.

"Secara juga baik itu di tempat kejadian perkara secara eksternal juga didapat keterangan-keterangan dan juga kita akan mendalami secara internalnya pihak keluarga," tukasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di link ini. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul INNALILLAHI, Kasat Narkoba Polres Jaktim Tewas, Diduga Bunuh Diri, Sempat Ngeluh Sakit: 'Gak Tahan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved