Waspada Iming-iming Travel!

TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Agama (Kemenag) mencatat antrean jamaah haji khusus Indonesia di awal April 2023 mencapai 109 ribu dari kuota normal 17.680 orang.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nur Arifin menyebut rerata masa tunggu mereka tujuh tahun.

Ini lebih rendah 18 tahun dari rerata masa tunggu 5,3 juta haji reguler Indonesia, 25 tahun.

Ongkos haji khusus ini, katanya minimal 8,000 US Dollar atau setara Rp120 juta, dengan kurs tengah Rp14.800.

Meski diatur batas bawah setoran 8.000 USD, lanjut Nur Arifin, namun sebagian besar travel menjual paket rerata 12.000 USD atau setara Rp176 juta.

"Kita (kemenag) hanya mengatur batas bawah setoran minimal 8.000 USD, bisa travel lebih dari itu namun sesuai layanan," ujar Nur Arifin di acara bimtek terintegrasi PPIH Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (13/4/2023) lalu.

Penjelasan direktur haji khusus ini merespon pertanyaan satu dari 1.243 petugas haji non-kloter, tentang maraknya penipuan dari biro travel haji khusus abal-abal.

Menurutnya, ke-109 ribu jamaah waiting list itu terdaftar di sekitar 410 travel biro haji khusus dan travel 2.049 umrah berizin.

Arifin meminta calon jamaah haji khusus tetap waspada atas iming-iming travel.

"Jangan percaya biro haji yang menjanjikan haji tanpa antre. Itu janji sorga berbasis dusta," ujarnya.(*)