Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Meski Baru Cetak 1 Gol di Liga 1, 3 Alasan PSM Makassar Layak Pertahankan Donald Bissa Musim Depan

PSM Makassar diprediksi akan tetap mempertahankan Donald Bissa musim 2023 / 2024.

|
Editor: Sudirman
Ist
Donald Bissa. Tiga alasan PSM Makassar bisa mempertahankan Donald Bissa musim 2023 / 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - PSM Makassar diprediksi akan tetap mempertahankan Donald Bissa musim mendatang.

Ada tiga alasan kemungkinan PSM Makassar tetap mempertahankan Donald Bissa musim 2023 / 2024.

Meskpin Donald Bissa jarang tampil membela PSM Makassar di Liga 1.

Namun ia turut andil mengantar PSM Makassar Juara Liga 1 musim 2022 / 2023.

PSM Makassar telah mengunci gelar juara Liga 1 sejak pekan ke-31.

Kepastian PSM Makassar juara Liga 1 setelah mengalahkan Madura United 3 - 1.

Poin PSM Makassar 72 tak mampu lagi dikejar Persib Bandung dan Persija Jakarta.

Berikut tiga alasan Donald Bissa Layak Dipertahankan PSM Makassar:

1. Dua Kali Jadi Pahlawan PSM Makassar

Donald Bissa sudah kedua kalinya menjadi pahlawan bagi PSM Makassar.

Menariknya, Donald Bissa, menjadi pahlawan bagi PSM Makassar saat melawan Persikabo 1973.

Putaran pertama, Donald Bissa, mencetak gol saat melawan Persikabo 1973.

Padahal Donald Bissa masuk sebagai pemain pengganti kala itu.

Donald Bissa menggantikan Ricky Pratama menit ke-58.

Setelah 20 menit bermain, Donald Bissa, langsung menyumbang gol untuk PSM Makassar.

Donald Bissa mencetak gol menit ke-78.

Ia mampu cetak gol lewat sundulan kepala usai terima umpan tendangan bebas M Arfan.

Golnya kala itu jadi pembuka gol PSM Makassar.

Sebelum akhirnya, PSM Makassar menggandakan keunggulan lewat gol Everton Nascimento di menit 88.

PSM Makassar menyudahi perlawanan Persikabo 1973 dengan skor 2-0. 

Putaran kedua, Donald Bissa kembali menjadi pahlawan bagi PSM Makassar.

Meski tak mencetak gol, ada peran penting sang supersub Donald Bissa.

Pemain 31 tahun ini masuk menggantikan Everton Nascimento di menit 87.

Hanya butuh dua menit di lapangan Donald Bissa langsung berkontribusi terhadap tim.

Penalti diperoleh PSM Makassar berkat bola sundulannya.

Donald Bissa menyundul bola usai menerima umpan tendangan bebas M Arfan.

Bola yang mengarah ke gawang mengenai tangan gelandang Persikabo 1973, Bruno Dybal.

Ini menjadi pembuktian bagi striker naturalisasi Pantai Gading-Indonesia.

Sebab, selama ini jarang diberi kesempatan bermain.

Namun disaat genting bisa memberikan perbedaan di pertandingan.

2. Harganya Lebih Murah Dibanding Pemain Lokal

Alasan lainnya PSM Makassar bisa mempertahankan Donald Bissa yaitu persoalan harga.

Dilansir Transfermark, nilai pasaran Donald Bissa hanya berkisar Rp1,30 M.

Harga ini tentu lebih murah dibanding pemain lokal di PSM Makassar.

Bahkan harga Donald Bissa hanya sejajar dengan Kiper PSM Makassar Harlan Suardi juga Rp1,30 M.

Pemain lokal PSM Makassar memiliki harga di atas Donald Bissa seperti Reza Arya Pratama, Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, Yance Sayuri.

Harga pasaran Reza Arya Pratama mencapai 3,04 M, Ramadhan Sananta Rp4,35 M, Yakob Sayuri Rp3,91, dan Yance Sayuri Rp3,48 M.

Bahkan nilai pasaran Erwin Gutawa masih lebih tinggi dibanding Donald Bissa.

Harga pasaran Erwin Gutawa mencapai Rp1,74 M.

3. PSSI Tak Batasi Jumlah Pemain Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir memastikan tak membatasi pemain naturalisasi setiap klub di Liga 1 musim 2023 / 2024.

Wacana kebijakan pembatasan pemain naturalisasi sempat mencuat usai Sarasehan Sepak Bola Indonesia pada bulan lalu.

Dalam wacana tersebut, setiap klub hanya diperbolehkan memiliki dua pemain naturalisasi.

Menurutnya, dia tidak memaksakan kebijakan tersebut kepada setiap klub.

Meski begitu, Erick juga meminta klub-klub untuk menegakkan komitmennya dalam memainkan para pemain muda.

"Saya tidak pernah memaksakan karena pemain naturalisasi itu sudah jadi bangsa kita juga," ujar Erick Thohir dalam wawancaranya di salah satu acara televisi.

Secara tegas, Erick Thohir memutuskan bahwa tidak ada batasan pemain naturalisasi untuk kompetisi musim depan.

"Artinya apa, ada jenjang karier. Di Liga 2 dan Liga 3 tidak ada pembatasan umur," ujar Erick Thohir.

"Soal pemain naturalisasi ini sudah diputuskan tidak ada batasan," ujarnya.

Meski tidak ada pembatasan, klub-klub liga harus memberikan prioritas untuk pengembangan pemain usia muda.

"Tetapi, tetap pemain muda U-21, U-23 perlu dikasih kesempatan bermain karena sepak bola Indonesia harus ada regenerasi," ujar Erick Thohir.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved