Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anas Urbaningrum Bebas

Loyalis Anas Urbaningrum dan Demokrat Memanas, Saling Tolak Minta Maaf hingga SBY Dituding

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) sekaligus loyalis Anas Urbaningrum, Gede Pasek Suardika menolak permintaan Demokrat.

|
Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Demokrat pun diminta untuk minta maaf ke Anas Urbaningrum. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pendukung Anas Urbaningrum dan Partai Demokrat mulai memanas gegara saling menuntut.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) sekaligus loyalis Anas Urbaningrum, Gede Pasek Suardika menolak permintaan Demokrat.

Pasek justru meminta Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk meminta maaf pada Anas Urbaningrum.

Pasek menuding, saat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas mendapatkan banyak perlakuan tak adil dari SBY.

"Saya memberikan saran kepada SBY, karena bulan suci Ramadan dan Anas baru keluar setelah 10 tahun di dalam penjara, maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada Anas Urbaningrum," ujar Pasek saat dihubungi wartawan pada Senin (10/4/2023).

Baca juga: Anas Urbaningrum Beri Kejutan Setelah Bebas Penjara Hari Ini, Nama AHY dan SBY Disinggung

Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas Hari Ini, Loyalis Minta SBY dan Demokrat Minta Maaf, Masa Lalu Diungkit Lagi

Namun, Pasek menuding SBY melakukan sejumlah upaya untuk melengserkan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada periode 2010-2013.

Pertama, SBY disebut mendorong agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menetapkan Anas sebagai tersangka kasus penerimaan gratifikasi.

Kedua, Pasek menyebut SBY melakukan upaya kudeta di Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk melengserkan Anas dari jabatannya sebagai ketua umum, padahal kala itu Anas belum ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiga, SBY dituding melakukan fitnah dengan menyebut Anas Urbaningrum menerima uang hasil korupsi E-KTP.

Pasek meminta SBY meminta maaf karena tak konsisten menegakkan pakta integritas Partai Demokrat.

"Tersangka, terdakwa, dan terpidana harus mundur dan berhenti di Partai Demokrat, karena terbukti saat ini mantan narapidana malah dapat jabatan tinggi," ujar Pasek.

Meskipun begitu, Pasek mengklaim bahwa Anas Urbaningrum tak membawa dendam setelah bebas dari Lapas Sukamiskin.

"Beliau (Anas) hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya," kata Pasek.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, meminta Anas segera meminta maaf pada SBY dan kader Demokrat.

Namun, Demokrat sebelumnya berulang kali menyampaikan tidak memiliki persoalan dengan Anas Urbaningrum dan merasa tak pernah melakukan kriminalisasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved