PSM Makassar
Berikut Tiga Pemain Sepak Bola Tersukses di Indonesia, Ada Legenda PSM Makassar Andi Ramang
Legenda PSM Makassar, Andi Ramang, masuk dalam daftar tiga besar pemain Indonesia paling sukses sepanjang masa.
TRIBUN-TIMUR.COM - Legenda PSM Makassar, Andi Ramang, masuk dalam daftar tiga besar pemain Indonesia paling sukses sepanjang masa.
Ukuran tersukses dinilai dari prestasi yang ia raih selama berkarir sebagai pemain bola.
Selama berkarir sebagai pemain sepak bola, Ramang, dikenal loyal terhadap PSM Makassar.
Ia membela PSM Makassar selama dua periode (1947-1960 dan 1962-1968).
Dia menjadi legenda tim berjuluk Juku Eja tersebut.
Julukan Pasukan Ramang tersemat pada PSM Makassar juga terinspirasi dari kehebatan Andi Ramang.
Berikut tiga pemain tersukses di Indonesia:
1. Boaz Salosa
Boaz saat ini berstatus masih tergabung di PSS Sleman namun tak masuk dalam skuat inti.
Berusia 37 tahun, Boaz Salosa bersinar saat bermain untuk Persipura Jayapura.
Boaz pernah menyabet empat kali gelar juara bersama Persipura Jayapura pada musim 2004/2005, 2008/2009, 2010/2011, dan 2012/2013.
Kemudian tiga kali memeroleh gelar top skorer di Liga Super Djarum Indonesia musim 2008/2009 dengan perolehan 28 gol.
Liga Super Djarum Indonesia musim 2010/2011 dengan perolehan 22 gol, dan ISL musim 2012/2013 dengan perolehan 25 gol.
Boaz juga sempat menyabet gelar footballer of the year di Indonesia pada tahun 2009, 2011, dan 2013.
2. Andi Ramang
Di urutan kedua ada almarhum Andi Ramang, seorang pemain forward tengah kelahiran tahun 1924 yang pernah memeroleh empat kali gelar juara bersama PSM Ujung Pandang musim 1956/1957, 1958/1959, 1964/1965, dan 1965/1966.
Andi Ramang juga pernah menyabet gelar top skorer di Indonesia dengan perolehan 20 gol pada musim 1956/1957.
Kehebatan Ramang yang dikenang dan dikupas panjang lebar di situs FIFA itu, terpusat saat pemain asal Makassar tersebut memperkuat Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956.
Ajang itu dianggap puncak sukses Timnas Indonesia di level internasional, setelah menjadi negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia pada 1938 di Perancis.
Jika penampilan di Piala Dunia 1938 Indonesia masih bernama "Dutch East Indies" dan belum berbendera Merah Putih, karena masih dalam status jajahan Belanda, penampilan di Olimpiade Melbourne 1956 Indonesia sudah tampil sebagai negara merdeka.
Andi Ramang masuk ke dalam skuad Indonesia untuk Olimpiade Melbourne 1956 tersebut.
Tim Merah Putih tampil di Olimpiade 1956 setelah Taiwan, calon lawan di babak kualifikasi, dianggap mengundurkan diri, karena terlambat menyerahkan daftar pemainnya.
Bersama India, Bulgaria, Yugoslavia, dan Amerika Serikat, tim Merah Putih mendapat bye dan langsung lolos ke perempat final dengan lawan Uni Soviet.
Dalam laga melawan Uni Soviet itulah, konteks cerita kehebatan Ramang dikenang lewat artiket situs resmi FIFA tersebut.
Andi Ramang bertemu dengan kiper terbaik sepanjang masa, Lev Yashin.
"Bek-bek uni Soviet yang bertubuh raksasa langsung terbangun saat Ramang, penyerang lubang bertubuh kecil, melewati dua dari mereka dan memaksa (kiper Lev) Yashin melakukan penyelamatan dengan tepisan," demikian tulis FIFA dalam artikelnya.
"Dan meski tim Gavril Kachalin memegang kendali penguasaan bola setelahnya, mereka dibuat frustrasi oleh kegagalan mereka menjebol gawang tim underdog dan oleh skill Ramang dalam serangan balik."
"Pemain berusia 32 tahun (Ramang) hampir saja membuat Indonesia unggul, yang bakal menjadi puncak kejutan, pada menit ke-84 andai saja tendangannya tidak ditahan pria yang dikenal luas sebagai kiper terhebat dalam sejarah sepak bola," lanjut FIFA.
"Jika Uni Soviet belum tahu siapa Ramang sebelum laga tersebut, mereka tentu saja memberi perhatian padanya menjelang laga ulangan."
3. Ilija Spasojevic
Pada urutan ketiga ditempati oleh Ilija Spasojevic, striker Bali United yang sampai tahun 2023 ini masih aktif bermain di Liga 1 Indonesia.
Berusia 35 tahun, Spaso memiliki prestasi lintas negara.
Pada musim 2007/2008, Spaso pernah menjuarai Supercup Georgia.
Kemudian bersama Dinamo Tbilisi, Spaso meraih tropi di Georgia musim 2007/2008.
Masih pada musim yang sama bersama Dinamo Tbilisi, Spaso meraih tropi Georgian Cup dan Georgian Supercup.
Lalu pada musim 2014/2015, Spaso pernah meraih tropi Liga Indonesia Cup bersama Persib Bandung.
Pada musim 2015/2016, Spaso sempat menjuarai Liga Malaysia bersama Melaka United FC.
Spaso juga memiliki catatan tiga kali juara Liga 1 Indonesia bersama Bhayangkara FC pada musim 2016/2017, dan dua kali bersama Bali United pada musim 2018/2019 dan 2021/2022.
Pada musim 2021/2022, Spaso juga memeroleh gelar top skorer Liga 1 dengan perolehan 23 gol.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Ini 3 Pemain Sepak Bola Tersukses di Indonesia, Hanya Spaso yang Masih Aktif Main di Liga 1 2022
PSM Makassar Segera Umumkan Pelatih Baru, Suporter Minta Lebih Baik dari Tavares |
![]() |
---|
PSM Makassar Pinjamkan Syamil Bahij ke Persiba Bantul, Susul Edgard Amping dan Andi Mukram |
![]() |
---|
Rapor Merah 6 Pemain Asing Baru PSM Makassar, Alex Tanque Paling Disorot |
![]() |
---|
Jadwal Terbaru Super League 2025/2026: Laga Tunda PSM Makassar vs Persebaya Surabaya 6 Desember 2025 |
![]() |
---|
Tak Ikuti Langkah Bernardo Tavares, Paulo Renato dan Cadu Nunes Tetap di PSM Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.