Tribun Ramadan
Doa Makan Sahur atau Niat Puasa Ramadhan, Bolehkan Sahur Setelah Imsak?
Berikut bacaan doa makan sahur atau niat puasa Ramadhan. Bolehkah makan sahur setelah imsak dan kapan harus berhenti makan sahur?
TRIBUN-TIMUR.COM - Kata kunci bacaan doa makan sahur atau niat puasa Ramadhan kini ramai dicari.
Tak hanya itu, kata kunci bolehkah makan sahur setelah imsak dan kapan harus berhenti makan sahur juga dicari.
Lantas bagaimana doa makan sahur atau niat puasa dan kapan batas waktu makan sahur?
Berikut penjelasan lengkap terkait makan sahur.
Tahun ini, Ramadhan 1444 H jatuh pada bulan Maret 2023.
Muhammadiyah sudah menentukan awal Ramadan 1444 Hijriah yakni Kamis, 23 Maret 2023.
Sedangkan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Kementerian Agama (Kemenag) masih belum menentukan tanggal 1 Ramadhan 1444 Hijriah.
Hal ini disebabkan karena uniknya sistem penentuan awal bulan pada kalender Hijriah.
Pada sistem kalender Hijriah jumlah harinya 29 atau 30 hari tergantung penampakan hilal.
Hilal di sini didefinisikan sebagai penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah Konjungsi/Ijtima' dan Matahari terbenam.
Selama Ramadhan, umat muslim diwajibkan puasa sebulan penuh.
Ibadah puasa dilakukan dengan menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa seperti makan, minum, dan aktivitas seksual mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari selama sebulan penuh di bulan Ramadan.
Sebelum melaksanakan puasa, seseorang perlu memiliki niat yang kuat dan tulus untuk berpuasa.
Niat merupakan salah satu syarat sahnya ibadah puasa dan menjadi landasan dalam menjalankan ibadah tersebut. Seperti yang di jelaskan dalam hadis.
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Di dalam hukum fikih dijelaskan bahwa seseorang yang lupa membaca niat Puasa Ramadan tetap wajib untuk berpuasa, meskipun puasanya tidak sah. Selain itu, mereka juga harus mengganti puasa tersebut di hari lain selain Bulan Ramadan.
Niat yang tulus dan ikhlas akan membuat puasa menjadi lebih bermakna dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Saat Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk makan sahur.
Sahur (bahasa Arab: سحور ), juga disebut Sehur, Sehri, Sahari dan Suhoor dalam bahasa lain, adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Menjadi makanan terakhir yang dimakan oleh umat Islam sebelum berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam selama bulan Ramadan, sahur dianggap oleh tradisi Islam sebagai manfaat berkah karena memungkinkan orang yang berpuasa untuk menghindari rasa malas atau kelemahan yang disebabkan oleh puasa.
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Selain niat puasa di atas, juga ada niat puasa yang dilakukan satu kali untuk sebulan penuh.
Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كله ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri ramadhaana kullihi lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Waktu terbaik untuk niat puasa Ramadan adalah sebelum fajar menyingsing, yaitu pada waktu yang disebut sebagai "waktu imsak". Namun, niat dapat dilakukan setiap saat sebelum terbit fajar.
Bolehkah Makan Sahur Setelah Imsak?
Berikut jawaban pertanyaan di atas dilansir Tribun-Timur.com dari Konsultasisyariah.com:
Allah berfirman,
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu terbit fajar. (QS. Al-Baqarah: 187)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah memberikan izin untuk makan, minum, atau melakukan hubungan badan sampai kita benar-benar yakin, fajar telah terbit. Di tempat kita, ini ditandai dengan waktu subuh.
Di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada dua sahabat yang bertugas mengumandangkan adzan di waktu subuh. Bilal dan Ibnu Ummi Maktum. Bilal melakukan adzan awal, yang dikumandangkan sebelum subuh, dan Ibnu Ummi Maktum melakukan adzan setelah masuk waktu subuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh para sahabat yang sahur, untuk tetap makan minum hingga Ibnu Ummi Maktum melakuakn adzan. Dalam hadis dari Ibnu Umar dan A’isyah radhiallahu ‘anhum,
أَنَّ بِلاَلًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، فَإِنَّهُ لاَ يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
bahwa Bilal biasanya berazan di malam hari. Lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Makan dan minumlah kalian, sampai Ibnu Ummi Maktum berazan, karena tidaklah dia mengumandangkan azan kecuali setelah terbit fajar.” (H.r. Bukhari, no. 1919 dan Muslim, no.1092)
قَالَ القَاسِمُ: وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَ أَذَانِهِمَا إِلَّا أَنْ يَرْقَى ذَا وَيَنْزِلَ ذَا
Al-Qosim, (salah satu perawi hadis yang melihat kejadian adzan dua kali di masjid nabawi) mengatakan: “Jarak adzan Bilal dan Ibnu Ummi Maktuk adalah, Bilal turun, kemudian digantikan Ibnu Ummi Maktum.” (Shahih Bukhari, 3/29).
Imam An-Nawawi mengatakan, “Hadis ini menunjukkan bolehnya makan, minum, jima’, dan segala sesuatu yang mubah, sampai terbit fajar.” (Syarah Shahih Muslim, 7/202)
Sahur Mepet Subuh
Terdapat banyak riwayat yang menunjukkan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat melakukan sahur. Mereka makan sahur mepet subuh.
Dalam kitab Silsilah Ahadits Shahihah (Kumpulan hadis-hadis shahih), pada keterangan hadis no. 1394, penulis menyebutkan beberapa riwayat,
Pertama, dari Abu Umamah,
أقيمت الصلاة والإناء في يد عمر، قال: أشربها يا رسول الله؟ قال: نعم، فشربها
Adzan shalat subuh dikumandangkan, sementara Umar masih memegang gelas. Beliau bertanya: ‘Bolehkah aku minum, wahai Rasulullah?’ beliau menjawab, “Ya.” Umarpun meminumnya. (Riwayat Ibn Jarir dengan sanad hasan)
Kedua, dari Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
أتيت النبي صلى الله عليه وسلم أوذنه لصلاة الفجر، وهو يريد الصيام، فدعا بإناء فشرب، ثم ناولني فشربت، ثم خرجنا إلى الصلاة
“Saya mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu beliau untuk shalat subuh. Ketika itu, beliau hendak puasa. Beliau minta dibawakan air dan beliau meminumnya. Kemudia beliau berikan sisanya kepadaku, dan akupun meminumnya. Kemudian beliau menuju masjid untuk shalat.” (Riwayat Ahmad dan perawinya Tsiqah).
Ketiga, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyuruhnya,
أنظر من في المسجد فادعه، فدخلت المسجد، فإذا أبو بكر وعمر فدعوتهما، فأتيته بشيء، فوضعته بين يديه، فأكل وأكلوا، ثم خرجوا، فصلى بهم رسول الله صلى الله عليه وسلم صلاة الغداة
Lihat, siapa yang ada di dalam masjid, ajak dia kemari. Akupun masuk masjid, ternyata ada Abu Bakr dan Umar. Aku memanggil keduanya. Lalu aku membawa makanan dan kuhidangkan di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau makan, Abu Bakr dan Umar-pun ikut makan. Kemudian mereka keluar menuju masjid, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami sahabat shalat subuh. (Riwayat Al-Bazzar dan Al-Hafidz Ibn Hajar menilai Sanadnya Hasan).
Keempat, dari Hibban bin Harits,
تسحرنا مع علي بن أبي طالب رضي الله عنه، فلما فرغنا من السحور أمر المؤذن فأقام الصلاة
“Kami pernah sahur bersama Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Selesai sahur, beliau menyuruh muadzin untuk mengumandangkan iqamah.” (HR. At-Thahawi dalam Syarhul Ma’ani dan perawinya tsiqah).
Semua riwayat di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat, tidak mengenal imsak 10 menit sebelum subuh.
Allahu a’lam (Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
CATATAN:
Sebagian artikel ini ditulis dengan bantuan artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan sebagian lainnya diolah dari artikel yang tayang di Konsultasisyariah.com. (NR)
Ceramah di Masjid Nurul Ittihad Makassar, Firdaus Muhammad Ungkap Ada Mahasiswa Tak Tahu Mengaji |
![]() |
---|
Sahur Saat Azan Berkumandang Gegara Telat Bangun Apakah Puasa Sah? Simak Penjelasan Hadis |
![]() |
---|
Niat dan Tata Cara Itikaf di 10 Malam Terakhir Ramadhan |
![]() |
---|
Komunitas Driver Grab D'Tabe Community Bagikan 150 Dos Makanan Berbuka Puasa di BTP Makassar |
![]() |
---|
Kodam XIV Hasanuddin - Apindo - PSMTI - PGI Sulsel Bagikan Paket Ramadan untuk Caddie dan Anak Panti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.