Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Carolina Rieuwpassa Meninggal

Sosok Carolina Rieuwpassa di Mata Sahabat

Perempuan berdarah Maluku Carolina Rieuwpassa meninggalkan kesan mendalam bagi para sahabatnya.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
KASWADI/TRIBUN TIMUR
Sahabat mendiang Carolina Rieuwpassa saat melayat ke rumah duka di Jl Gunung Nona, Kecamatan Makassar, Kamis (16/3/2023) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Banyak orang merasa kehilangan meninggalnya Carolina Rieuwpassa.

Perempuan berdarah Maluku meninggalkan kesan mendalam bagi para sahabatnya.

Sahabat mendiang Carolina Rieuwpassa, Danielius menyebut, Carolina Rieuwpassa sosok panutan.

Sosok perempuan akrab disapa Nina tersebut merupakan senior dari Danielius.

"Dia panutan kami untuk atlet Sulsel dan Indonesia," sebutnya saat ditemui usai melayat di rumah duka, Jl Gunung Nona, Kecamatan Makassar, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Carolina Rieuwpassa Wafat, Ketua Dewan Pembina YOSS: Dia Legenda

Pelatih PPLP-PASI Sulsel ini menyampaikan, Nina banyak memberikan masukan kepadanya maupun kepada atlet.

Memberikan motivasi serta bagaimana berlatih agar dapat hasil lebih bagus.

"Kepribadiannya sangat baik dan sering memberikan motivasi kepada kami, bagaimana caranya kami berlatih supaya lebih bagus lagi," ujarnya.

Nina menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar, Kamis (16/3/2023) pagi.

Kepergiannya membuat olahraga Sulsel dan Indonesia kehilangan atlet terbaiknya.

Nina sprinter perempuan pertama Indonesia berlaga di Olimpiade 1972 di Muenchen, Jerman. Termasuk Olimpiade 1976 di Montreal, Kanada.

Putri pasangan Marcus dan Mien Rieuwpassa wafat di usia 74 tahun.

Jasadnya sekarang disemayamkan di rumah duka, Jl Gunung Nona, Kecamatan Makassar.

Jasad Nina akan dikebumikan di Pemakaman Kristen Pannara, Kecamatan Manggala, Jumat (17/3/2023). (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved