Tribun Ramadan
5 Amalan Jelang Bulan Puasa Ramadhan 1444 Hijriah atau Ramadhan 2023
Muhammadiyah sudah menentukan awal Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Nahdlatul Ulama (NU)dan Kemenag
TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan puasa atau bulan Ramadhan 1444 H atau Ramadhan 2023 di depan mata.
Selama Ramadhan, umat Islam wajib berpuasa satu bulan penuh.
Muhammadiyah sudah menentukan awal Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Sedangkan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Kementerian Agama (Kemenag) masih belum menentukannya.
Hal ini disebabkan karena uniknya sistem penentuan awal bulan pada kalender Hijriah.
Pada sistem kalender Hijriah jumlah harinya 29 atau 30 hari tergantung penampakan hilal.
Hilal disini didefinisikan sebagai penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah Konjungsi/Ijtima' dan Matahari terbenam.
Posisi hilal bersifat lokal, tidak sama di seluruh permukaan Bumi, dimana waktu ghurub Matahari (maghrib) berbeda di setiap tempatnya.
Waktu ghurub ini adalah waktu pergantian tanggal dalam kalender Hijriah.
Penentuan awal bulan ditandai dengan munculnya penampakan Bulan sabit pertama kali setelah Bulan baru (konjungsi atau Ijtimak).
Konjungsi yaitu peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan dan Matahari sama, dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat.
Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut digenapkan menjadi 30 hari.
Penentuan awal bulan Hijriah bisa berbeda bukan karena metode yang berbeda antara Hisab dan Rukyat tetapi karena kriteria yang berbeda.
Kriteria yang digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) adalah Rukyatul Hilal yaitu dengan merukyat (mengamati) hilal secara langsung.
Apabila hilal tidak terlihat, maka bulan berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.
Sedangkan kriteria yang digunakan oleh Muhammadiyah adalah Wujudul Hilal yaitu kriteria penentuan awal bulan Hijriyah dengan menggunakan prinsip yaitu Ijtimak telah terjadi sebelum Matahari terbenam (ijtima' qablal ghurub), dan Bulan terbenam setelah matahari terbenam (moonset after sunset).
Maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan Hijriyah, tanpa melihat berapapun sudut ketinggian (altitude) bulan saat matahari terbenam menjembatani kedua metode tersebut digunakan kriteria
Amalan Jelang Ramadhan 1444 H.
Umat muslim dianjurkan melakukan sejumlah amalan jelang Ramadhan.
Berikut amalan-amalan jelang puasa Ramadhan 1444 H:
1. Mengganti Puasa Ramadhan Sebelumnya
Mengganti atau melunasi utang puasa sebelumnya adalah persiapan yang paling utama dan harus dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan.
Hal ini umumnya berlaku untuk wanita yang tidak berpuasa karena haid.
Sebagai informasi, utang puasa dapat diganti sepanjang tahun sampai bulan Syaban.
Karena itu, utang puasa harus dituntaskan sebelum bulan Syaban berakhir.
2. Perbanyak Puasa Sunnah di bulan Syaban
Bulan Syaban adalah waktu terbaik untuk menjalankan puasa sunnah.
Satu bulan sebelum Ramadhan, Rasulullah SAW banyak melakukan puasa pada masa ini.
Imam Baihaqi menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Waktu-waktu Penuh Berkah: Khazanah Islam Klasik, dikatakan bahwa Rasulullah SAW berpuasa hampir sebulan penuh di bulan Syaban.
Abu Salamah RA menceritakan: “Aku bertanya kepada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW.
Ia menjawab, ‘Rasulullah SAW berpuasa sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar berpuasa dan beliau juga tidak berbuka sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar telah berbuka. Dan aku tidak pernah melihat Beliau berpuasa pada bulan Syaban. Yakni, Beliau SAW berpuasa pada bulan tersebut hampir semuanya (sebulan penuh).” (HR. Muslim, Nasa’i, dan Ahmad).
3. Saling bermaafan
Meminta maaf dan memaafkan ialah suatu hal yang dianjurkan dalam Islam.
Tradisi ini seperti kewajiban untuk menjaga, terutama bagi mereka yang telah menzalimi orang lain.
Sudah menjadi sifat orang bertakwa untuk mengakui kesalahan dan dengan tulus mau mengampuni.
Hal ini tentunya sesuai dengan tujuan puasa yaitu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
4. Memperbanyak Doa agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan
Amalan lainnya adalah memperbanyak doa untuk menyambut bulan Ramadhan.
Beberapa ulama salaf yang disebutkan dalam sebuah buku mereka berdoa kepada Allah SWT agar amalan mereka diterima selama 6 bulan sebelum Ramadhan dan 5 bulan setelah Ramadhan.
Doa ini juga sebagai bentuk pengharapan seorang hamba agar berjumpa dengan bulan penuh berkah dan melakukan banyak kebaikan di bulan tersebut.
5. Membekali Diri dengan Ilmu tentang Puasa Ramadhan
Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk membekali dirinya dengan ilmu-ilmu yang berkaitan tentang puasa Ramadhan.
Beberapa di antaranya yakni dengan mendalami hukum, tata cara, dan berbagai aturan syariat yang berkaitan dengan puasa.
Tak hanya itu, umat islam juga dianjurkan untuk mempelajari tentang keutamaan-keutamaan di bulan Ramadhan dan cara untuk mendapatkannya sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kapan Ramadan 1444 Hijriah? dan di TribunJabar.id dengan judul Menjelang Puasa Ramadhan 2023, Inilah 5 Amalan yang Dapat Dilakukan, Dianjurkan Rasulullah SAW
Ceramah di Masjid Nurul Ittihad Makassar, Firdaus Muhammad Ungkap Ada Mahasiswa Tak Tahu Mengaji |
![]() |
---|
Sahur Saat Azan Berkumandang Gegara Telat Bangun Apakah Puasa Sah? Simak Penjelasan Hadis |
![]() |
---|
Niat dan Tata Cara Itikaf di 10 Malam Terakhir Ramadhan |
![]() |
---|
Komunitas Driver Grab D'Tabe Community Bagikan 150 Dos Makanan Berbuka Puasa di BTP Makassar |
![]() |
---|
Kodam XIV Hasanuddin - Apindo - PSMTI - PGI Sulsel Bagikan Paket Ramadan untuk Caddie dan Anak Panti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.