4 Kunci Sukses PSM Makassar Tekuk Dewa United 2-0, Nomor 1 Juku Eja Kena Cibir!

TRIBUN-TIMUR.COM - Skor akhir PSM Makassar vs Dewa United 2-0 di pekan 27 Liga 1 2022/2023 yang berlangsung, Rabu (1/3/2023) sore.

Kemenangan ini membuat PSM Makassar memperpanjang rekor tak terkalahkan di markas sendiri, Stadion BJ Habibie Parepare.

Selain itu menekuk Dewa United di pekan 27 Liga 1 2022/2023 menjadi kemenangan ke-7 PSM Makassar secara beruntun.

Bonus dari kemenangan atas Dewa United ini PSM Makassar kokoh di puncak klasemen Liga 1 2022/2023.

Skuad PSM Makassar mengoleksi 59 poin sejauh ini dari 27 laga.

Baca juga: Update Klasemen Liga 1 PSM Makassar Tumbangkan Dewa United 2-0, Persib Bandung dan Persija Kian Jauh

Pesaing terdekatnya Persib Bandung memiliki 52 poin dari 26 pertandingan.

Sementara Persija di posisi 3 klasemen Liga 1 dengan 51 poin dari 26 pertandingan pula.

Dua gol kemenangan PSM Makassar atas Dewa United dicetak pada babak pertama.

Gol pertama PSM Makassar bahkan tercipta saat pertandingan baru memasuki menit ke-3.

Peluang pertama PSM Makassar mencetak gol tercipta melalui tendangan bebas.

Wiljan Pluim sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik.

Dengan tendangan plessing mengarah ke sudut tiang kanan tak mampu ditepis kiper Dewa United.

Setelah unggul cepat, PSM Makassar tetap mengintesifkan serangan.

Gol kedua kembali hadir pada menit 23 lewat gol bunuh diri Ichsan Kurniawan.

Kesalahan Ichsan Kurniawan berawal dari sepakan pojok yang didapat PSM Makassar.

Bola yang harusnya diantisipasi Ichsan Kurniawan malah masuk ke gawang sendiri.

Gol bunuh diri Ichsan Kurniawan menjadi gol terakhir yang tercipta di laga PSM Makassar vs Dewa United pada pekan 27 Liga 1 2022/2023.

Berikut 4 kunci sukses PSM Makassar mengalahkan Dewa United 2-0 di markas sendiri.

1. Kondisi Lapangan

Bermain di Stadion BJ Habibie skuad Dewa United yang menantang PSM Makassar kewalahan.

Bagaimana tidak, Dewa United yang dikenal bermain taktik passing-passing pendek tak bisa menjalankan apa yang menjadi pakemnya.

Ini dikarenakan lapangan Stadion BJ Habibie tergenang air usai Kota Parepare diguyur hujan.

Alhasil aliran bola pun dari kaki ke kaki pemain terhambat.

Permainan Dewa United tak berkembang sama sekali dan selalu kesulitan saat melepaskan umpan kunci ke area pertahanan PSM Makassar.

Terbukti Dewa United hanya 1 shoot on target dari 6 kali percobaan.

Hanya saja kondisi lapangan Stadion BJ Habibie yang becek dan tergenang air menjadi bahan cibiran pendukung tim lain.

Hal ini terlihat di live komentar saat siaran langsung PSM Makassar vs Dewa United via streaming.

Begitupun di unggahan instagram PSM Makassar atas hasil laga pekan 27 kontra Dewa United.

Sekedar diketahui, laga PSM Makassar di Stadion BJ Habibie beberapa waktu lalu sempat tertunda.

Yakni kala PSM Makassar menjamu RANS Nusantara FC.

Namun pertandingan bisa kembali dilanjutkan dan PSM Makassar meraih kemenangan.

Stadion BJ Habibie sendiri untuk pertama kalinya digunakan PSM Makassar sebagai homebase di Liga 1 Indonesia.

Ini dikarenakan PSM Makassar tak lagi memiliki markas setelah Stadion Mattoanging dirobohkan.

2. Manfaatkan Bola Mati

Kemenangan PSM Makassar atas Dewa United di pekan 27 Liga 1 tak seperti biasanya.

Di laga-laga sebelumnya, PSM Makassar mampu menundukan tim lawan dengan permainan yang menitikberatkan pada taktik serangan balik.

Mayoritas gol PSM Makassar pun lahir dari open play.

Tapi di laga kontra Dewa United dua gol yang dicetak PSM Makassar lahir melalui bola mati.

Gol pertama dari kaki Wiljan Pluim merupakan tendangan bebas.

Sedangkan gol kedua PSM Makassar hasil dari gol bunuh diri pemain Dewa United berawal dari sepak pojok.

Tentunya jika dilihat secara permainan Bernardo Tavares sebagai pelatih PSM Makassar sudah menginstruksikan hal tersebut.

Mengingat kondisi lapangan yang tak memungkinkan pemain PSM Makassar bisa banyak membuat peluang mencetak gol dari open play atau permainan terbuka.

3. Rotasi Pemain Berjalan Efektif

Starting atau 11 pemain pertama yang dimainkan PSM Makassar pada menit awal cukup berbeda.

Bernardo Tavares melakukan rotasi di skuadnya.

Di lini tengah misalnya, M Arfan yang bisanya menjadi pilihan utama dicadangkan.

PSM Makassar lebih memilih Ananda Raehan dan Akbar Tanjung sebagai gelandang bertahan.

Barulah di babak kedua M Arfan masuk menggantikan Akbar Tanjung.

Di lini depan, Everton Nascimento kembali dimainkan sebagai starter.

Sementara Ramadhan Sananta diistirahatkan.

Ramadhan Sananta baru dimainkan 15 menit sebelum laga berakhir.

Rotasi pemain ini berjalan cukup sukses lantaran PSM Makassar bisa meraih kemenangan.

Poin penting lainnya, Bernardo Tavares bisa memberikan kesempatan pemain yang kerap starter untuk istirahat dan siap bermain di laga selanjutnya.

4. Konsisten dengan Skema

Skuad PSM Makassar menghadapi Dewa United menunjukan konsistensinya dalam penerapan taktikal.

Bernardo Tavares dikenal dengan taktik high pressing dan bermain secara simple.

Inilah kemudian yang kembali terlihat saat PSM Makassar menundukan Dewa United 2-0.

Bermain simple, PSM Makassar tak banyak melakukan penguasaan bola dan passing di area pertahanan sendiri.

Secara statistik penguasaan bola PSM Makassar hanya di angka 45 persen sedangkan Dewa United 55 persen.

Tetapi secara efektifitas serangan, PSM Makassar jauh lebih baik dari Dewa United.

Skuad PSM Makassar memiliki 12 percobaan tembakan ke gawang Dewa United.

Empat di antaranya tembakan tepat sasaran.

Jika PSM Makassar terus konsisten dengan gaya permainannya, maka bukan hal mustahil bisa juara Liga 1 di akhir musim.

Statistik PSM Makassar vs Dewa United

• 4 Shots on target 1
• 8 Shots off target 5
• 45 Possession (Persen) 55
• 5 Corner Kicks 5
• 14 Fouls 16
• 29 Throw ins 19
• 1 Yellow cards 1
• 1 Goalkeeper saves 2

Susunan Pemain PSM Makassar vs Dewa United

PSM Makassar

Reza Arya Pratama, Agung Mannan, Yuran Fernandes, Erwin Gutawa, Akbar Tanjung, M Arfan, Kenzo Nambu, Yakob Sayuri, Yance Sayuri, Pluim, Everton Nascimento

Formasi: 3-5-2

Pelatih: Bernardo Tavares

Dewa United

M Natsir, Bhudiar Riza, Risto Mitrevski Brian Fatari, Frendy Saputra, Ichsan Kurniawan, Achmad Farid Ardiansyah, Theo Numberi, Rangga Muslim, Majed Osman, Karim Rossi

Formasi: 4-3-2-1

Pelatih: Jan Olde Riekerink.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita