PSM Makassar
5 Alasan PSM Makassar Lebih Dikenang Jika Juara Liga 1 Dibanding Persib Bandung dan Persija
Diyakini berakhirnya Liga 1 2022/2023 akan lebih manis jika PSM Makassar juaranya dibandingkan Persib Bandung dan Persija Jakarta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tim PSM Makassar dan Persib Bandung serta Persija Jakarta bersaing ketat menuju tangga juara Liga 1 2022/2023.
Namun diyakini berakhirnya Liga 1 2022/2023 akan lebih dikenang jika PSM Makassar juaranya dibandingkan Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Hingga pekan 26, PSM Makassar serta Persib Bandung dan Persija hanya selisih poin tipis.
Skuad PSM Makassar kini berada di puncak klesemen Liga 1 dengan 56 poin.
Tambahan tiga poin usai menekuk Persebaya membuat posisi PSM Makassar nyaman di puncak klasemen Liga 1 2022/2023.
Di posisi 2 klasemen Liga 1 ditempati Persib Bandung yang mengoleksi 52 poin.
Sementara Persija di posisi 3 memiliki 50 poin.
Hanya saja Persib Bandung dan Persija berpotensi memangkas jarak poin mereka dari PSM Makassar.
Sebab skuad PSM Makassar sudah menjalani 26 laga.
Sedangkan Persib Bandung dan Persija masing-masing memiliki 1 laga tunda.
Maka tentu persaingan menuju gelar juara antara PSM Makassar dan Persib Bandung serta Persija diprediksi bisa terjadi hingga pekan terakhir Liga 1 2022/2023.
Sisa laga ketiga tim ini ibaratnya final.
Siapapun yang tergelincir dengan hasil minor, maka akan memberikan keuntungan ke tim lainnya.
Tapi tanpa mendahului hasil akhir, jika PSM Makassar keluar sebagai juara maka Liga 1 2022/2023 bakal berakhir manis.
Dalam artian Liga 1 musim 2022/2023 layak dikenang sebagai musim yang paling mendebarkan.
Dan berikut 5 alasan mengapa PSM Makassar lebih dikenang jika keluar sebagai juara Liga 1 dibandingkan Persib Bandung dan Persija musim ini.
1. Kuda Hitam yang Menggila
Musim 2022/2023 PSM Makassar terbilang tak masuk hitungan sebagai kandidat juara Liga 1 Indonesia.
Prediksi kebanyakan orang, Persib Bandung, Persija Jakarta, Arema FC dan PSIS Semarang lah yang menjadi kandidat terkuat.
Pasalnya empat tim di atas melakukan perekrutan pemain secara gila-gilaan.
Bahkan para suporter keempat tim tersebut mengibaratkan skuadnya sebagai Los Galacticos.
Sementara PSM Makassar sebelum musim Liga 1 dimulai kesulitan mendapatkan pemain buruan.
Pada akhirnya PSM Makassar pun diperkuat mayoritas jebolan Akademi hingga pemain Liga 2.
Berkaca musim lalu, PSM Makassar berjuang terhindar dari degradasi.
Sehingga musim ini manajemen hingga pelatih kepala PSM Makassar Bernardo Tavares bersepakat paling tidak target yang harus dicapai lebih baik dari musim lalu.
Namun pada akhirnya, PSM Makassar muncul sebagai kuda hitam yang menggila.
Sejak laga awal putaran pertama hingga pekan ke 26 setidaknya, PSM Makassar bermain menggila.
Hanya dua kali menelan kekalahan yang membuat tim asuhan Bernardo Tavares masih nyaman di puncak klasemen.
Jika PSM Makassar keluar sebagai juara maka ini akan menjadi sebuah kejutan.
2. Skuad Murah dan Termuda
Hal yang menarik di skuad PSM Makassar musim ini banyak mengorbitkan pemain muda jebolan Akademi PSM Makassar.
Bahkan para pemain yang usianya di bawah 20 tahun tak hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Beberapa diantaranya sudah mendapatkan menit bermain secara reguler.
Sebut saja diantara Dzaky Asraf yang baru berusia 19 tahun.
Kemudian Ananda Raehan 18 tahun serta Ramadhan Sananta 20 tahun.
Dilansir dari Transfermarkt, PSM Makassar menempati posisi 4 skuad termuda di Liga 1 2022/2023.
Usai rata-rata skuad PSM Makassar 24,6 tahun.
Selain itu PSM Makassar terbilang bukanlah tim yang bertabur bintang musim ini.
Ini terlihat pada harga pasaran skuad PSM Makassar.
Dari 18 klub peserta Liga 1 2022/2023, PSM Makassar berada di urutan 11 untuk harga pasaran skuadnya.
Hanya di angka Rp 63,01 miliar, harga skuad PSM Makassar jauh di bawah pesaingnya dalam perebutan gelar juara.
Skuad Persija misalnya menjadi tim dengan skuad termahal di Liga 1 musim ini di angka Rp 103,33 miliar.
Sementara Persib Bandung di posisi 3 dengan harga pasaran skuad Rp 90,73 miliar.
Tentunya ini akan menjadi satu anomali jika PSM Makassar yang keluar sebagai juara.
Skuad muda dan harga pasaran tak semewah klub pesaingnya menjadikan PSM Makassar layak dikenang jika menjadi juara Liga 1 musim ini.
3. Patahkan Kutukan Liga 1
Sejak era Liga 1 Indonesia bergulir (2017), tak satu pun tim yang berstatus juara paruh musim yang mengangkat trofi Liga 1 di akhir musim.
Ini semacam kutukan yang masih berlanjut paling tidak hingga Liga 1 musim 2021/2022.
Pada musim 2017, Madura United berstatus juara paruh musim.
Namun di akhir musim Bhayangkara FC yang keluar sebagai kampiun.
Di Liga 1 2018, giliran Persib Bandung jawara paruh musim.
Tetapi di akhir musim Persija yang mengangkat piala Liga 1 2018.
Sementara di Liga 1 2019 kutukan tersebut sempat terpatahkan.
Dimana Bali United menjadi juara paruh musim sekaligus sebagai juara di akhir kompetisi Liga 1 2019.
Adapun Liga 1 2020 dihentikan sehingga tak ada yang berstatus juara paruh musim maupun juara di akhir kompetisi.
Sedangkan musim lalu atau Liga 1 2021/2022 Bhayangkara FC yang keluar sebagai juara paruh musim.
Hanya saja di akhir musim Bali United menjadi juaranya.
Mampukah PSM Makassar keluar dari kutukan sekaligus menyamai torehan Bali United.
Mengingat PSM Makassar merupakan juara paruh musim dan saat ini masih berstatus sebagai pemuncak klasemen Liga 1 2022/2023.
4. Puasa Gelar Liga Terlama
Dibandingkan dengan Persija dan Persib Bandung tim PSM Makassar menjadi tim dengan status tanpa gelar Liga Indonesia terlama.
Persija Jakarta menjuarai Liga 1 2018 artinya hal itu terjadi pada 5 tahun lalu.
Sementara Persib Bandung merupakan juara Liga Indonesia 9 tahun lalu atau tepatnya di tahun 2014.
Sedangkan PSM Makassr terakhir kali menjadi kampiun kompetisi Liga Indonesia yakni pada musim 1999/2000.
Ini artinya sudah 22 tahun penantian PSM Makassar bisa kembali mengangkat piala Liga Indonesia atau Liga 1 yang peluangnya musim ini terbuka lebar.
5. Klub Musafir Tanpa Stadion
Jika dibandingkan tim peserta Liga 1 lainnya musim ini, PSM Makassar lah yang paling berdarah-darah.
Menyandang status tim tertua di Tanah Air dan sekarang bersaing dalam perebutan gelar juara Liga 1 tapi PSM Makassar harus terusir dari kota sendiri.
Pasalnya, hingga detik ini PSM Makassar tak memiliki homebase yang bisa digunakan di Kota Makassar.
Stadion Mattoanging yang sudah puluhan tahun menjadi markas PSM Makassar kini tinggallah nama.
Pembangunan stadion yang dijanjikan Pemprov Sulsel tak kunjung terealisisasi.
Dan kini skuad PSM Makassar harus menempuh waktu 5 jam untuk bermain kandang.
Stadion BJ Habibie di Kota Parepare menjadi homebase sementara PSM Makassar musim ini.
Maka sesuatu yang begitu dramatis jika PSM Makassar keluar sebagai juara musim ini.
Juara Liga 1 tanpa stadion.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita
PSM Makassar Serahkan Jersey Nomor 01 ke Wali Kota Munafri Arifuddin |
![]() |
---|
Head to Head Bhayangkara FC vs PSM Makassar, The Guardians vs Juku Eja Batal Main Malam |
![]() |
---|
2 Pilar Asing PSM Belum Gabung! Yuran Terkendala Penerbangan, Abu Kamara Tersandung Administrasi |
![]() |
---|
Skuad PSM Pakai Passappu dan Dijamu Pallubasa di Rujab Wali Kota Makassar |
![]() |
---|
Daftar 11 Pemain Terbaik Pekan Pertama Super League, Ada Jagoan PSM Makassar, Persib, Yakob Sayuri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.