YKAKI Makassar
Ketua YKAKI Makassar Ungkap Alasan Orang Tua Enggan Anaknya Kemoterapi
Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Makassar, Nurul Hijeriati mengungkapkan alasan orang tua tak ingin anaknya kemoterapi.
Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Makassar, Nurul Hijeriati mengungkapkan alasan orang tua tak ingin anaknya kemoterapi.
Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber di Ngobrol Virtual YouTube Tribun Timur, Kamis (23/2/2023).
Para orang tua mendengar banyak rumor tidak benar terkait kemoterapi. Sehingga, para orang tua menunda berobat atau mencari pengobatan alternatif.
"Mungkin selain biaya, mungkin juga dengar dari rumor-rumor kalau kemoterapi itu bagaimana karena belum paham. Jadi kita pahamkan,” katanya.
YKAKI merupakan tempat para anak penderita kanker atau tumor melanjutkan pendidikan.
YKAKI memiliki fasilitas Rumah Kita (rumah singgah) untuk pasien dan keluarganya yang datang dari luar daerah.
Bagi anak yang sedang menjalani pengobatan intens, agar sekolahnya tidak terganggu dapat dilanjutkan di SekolahKu.
“Jadi ada rumah singgah ada sekolah. Mengapa kita khusus untuk anak-anak karena kita tidak mau menghilangkan masa-masa kecilnya mereka masa bermainnya mereka, oleh karena itu kita siapkan juga tempat belajar (SekolahKu),” ujar Nurul.
Nurul menjelaskan, penyakit kanker akan semakin cepat kesembuhannya jika cepat ditangani. Sehingga kesembuhan ada pada orang tua yang mengetahui diagnosa penyakit anaknya.
Semakin cepat diagnosa itu ditangani oleh dokter maka proses kesembuhannya juga demikian.
“Untuk jenis tumor dan kanker ini sebenarnya semakin cepat di diagnosa maka peluang kesembuhannya juga besar,” kata Nurul.
Yayasan ini mempunyai 300 anak yang terdaftar baik yang sudah lepas maupun masih dalam tahap penyembuhan.
Paling banyak anak menderita leukimia. Ada juga yang lain ada kanker mata, kanker tulang, ada getah bening, ginjal.
YKAKI kemudian memberikan pendampingan kepada orang tua maupun pasien.
Tujuannya, agar diberikan edukasi terkait penyakit diderita anak.
“Paling banyak itu anak-anak kanker darah atau leukimia 70 sampai 80 persen. Yang lain ada kanker mata, kanker tulang, ada getah bening, ginjal, pokoknya banyak jenis, tapi memang paling banyak itu leukemia,” kata Ketua YKAKI Makassar itu.
Wakil Kepala SekolahKu YKAKI, Arisal menambahkan yayasan hanya menerima anak umur nol sampai 18 tahun.
Alasannya sekolah berfokus pada anak-anak.
Jika ada umur yang lebih dari itu akan diarahkan ke lembaga lain.
“Untuk visi SekolahKu, itu bagaimana anak ini tidak kehilangan masa kecilnya untuk bermain dan belajar,” katanya.
“Yah karena YKAKI kasih anak, jadi fokusnya sama anak-anak. Jadi disana anak-anak itu umur dari 0 sampai 18 tahun,” tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.