Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

JK Yakin Tak Ada Indikasi Indonesia Alami Resesi Ekonomi 2023, Prediksi di 2022 Salah

Prediksi resesi 2023 disebut tak akan terjadi oleh Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla.

Editor: Ansar
Hipka
Jusf Kalla saat hadiri acara pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (8/2/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada 2022 lalu, Indonesia diprediksi akan mengalami resesi global pada 2023.

Prediksi resesi 2023 disebut tak akan terjadi oleh Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla.

JK menyebut tidak ada indikasi Indonesia akan mengalami resesi global pada tahun 2023 sebagaimana yang diperkirakan banyak pihak pada tahun 2022.

Menurut JK,  saat ini keadaan Indonesia sedang baik-baik saja.

Sejauh ini, JK belum menemukan adanya hal-hal yang mengindikasikan Indonesia akan mengalami resesi 2023.

Selain Indonesia JK juga menyebut negara di ASEAN pada umumnya juga tidak akan mengalami resesi 2023.

“Saya kira tidak ada hal-hal yang akan membawa kita pada krisis itu, saya kira juga di Asean seperti itu, berbeda halnya dengan negara-negara di Eropa” ujar JK di sela-sela acara pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Meskipun demikian, JK berharap agar Indonesia betul-betul terhindar dari krisis pemerintah memberi peluang usaha kepada para pengusaha.

Para pengusaha juga diharap bekerja sebaik-baiknya dan melakukan investasi pada banyak bidang.

“Para pengusaha harus bekerja dengan baik, melakukan investasi dan pemerintah harus memberi peluang lebih baik” tegasnya.

Indonesia terdampak resesi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramalkan ekonomi global akan melambat pada 2023, sejalan dengan proyeksi lembaga-lembaga internasional.

Pelemahan ekonomi global itu dipengaruhi risiko resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

"Ke depan, ekonomi global diprakirakan akan tumbuh lebih lambat akibat fragmentasi geopolitik dan risiko resesi di AS dan Eropa," ujarnya dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Meski demikian, kata Sri Mulyani, membaiknya prospek ekonomi di China terkait penghapusan kebijakan nol-Covid diperkirakan akan mengurangi risiko perlambatan ekonomi global yang lebih dalam.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved