JK Motivasi Pengusaha Sulsel
Jusuf Kalla Bicara Sejarah 40 Pengusaha Sukses dan Hebat di Sulsel Tahun 1950
Dalam Talkshow "Dari Pengusaha ke Pengusaha Untuk Masa Depan Indonesia" Jusuf Kalla berbicara soal pengusaha sukses di Sulawesi Selatan.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Makassar terkenal sebagai salah satu bandar pelabuhan dagang besar di nusantara.
Bahkan terbesar di timur nusantara sejak era kolonial.
Perdagangan rempah-rempah oleh pedagang dunia bahkan transit di pelabuhan Makassar.
Makassar pula melahirkan saudagar-saudagar pribumi tangguh di era pasca kemerdekaan.
Mereka adalah H Kalla, H Syamsuddin Dg Mangawing, H Sanusi, H Kandacong, H Latunru, H Lapangka, H Muhammadong dan masih banyak lainnya.
Dalam Talkshow "Dari Pengusaha ke Pengusaha Untuk Masa Depan Indonesia" Jusuf Kalla berbicara soal pengusaha sukses di Sulawesi Selatan.
Baca juga: Terungkap Sosok Orang Pertama yang Tawari Jusuf Kalla Jadi Menko hingga Jabat Menjadi Wakil Presiden
"Dalam culture Indonesia, selalu dikatakan ada dua suku yang mempunyai budaya merantau dan berdagang. Yaitu, di barat ada orang Minang, di timur ada orang Bugis. Di timur, yakni Papua, Maluku, NTT, hampir semua pasar itu, kios-kiosnya diisi orang Bugis," kata di Wisma Kalla, Jl SAM Ratulangi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (30/1/2023).
Mantan Wakil Presiden itu bercerita, waktu sebelum kemerdekaan, hampir tidak ada pengusaha yang menonjol.
Di tahun, 1950'an itu barulah pengusaha besar tumbuh.
"Ada 40 pengusaha yang saya catat waktu itu. Ada kriteria juga. Seperti omzetnya yang 5 miliar per tahun dan karyawannya sampai 100 orang," ujarnya.
Tumbuhnya pengusaha besar saat itu, karena dibarengi kebijakan nasional yang mendukung pengusaha.
"Ada kebijakan yang mendukung pengusaha saat itu dengan memberikan kuota devisa. Ada 200 pengusaha waktu itu. Tapi sebagian besar tidak berlangsung lama. Izin impornya dan kuotanya di jual lagi. Ada yang tidak jalankan," katanya.
Namun, kata JK, bapaknya yakni H Kalla berpegang teguh. Bahwa kuota itu harus dilaksanakan dan tidak boleh dijual.
Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Maju karena Pengusaha, Ini Alasannya!
"Kedua, timbul semangat yang tumbuh tiba-tiba. Maka, muncullah pengusaha hebat di zamannya. Walaupun pendidikan rendah," ucapnya.
Bahkan, pada tahun 1960-1970'an itu ada pengusaha yang memiliki bank.
"Ada Pak Kandacaong, Pak Latunrung, Pak Syamsuddin, dan masih ada lainnya. Hampir semua bisnis itu dijalankan dengan pendidikan sederhana. Tapi punya semangat tinggi dan kepercayaan tinggi," katanya.
Namun, kata JK, hampir semua usaha itu hanya berjalan satu generasi. Begitu pendirinya tidak ada, usaha itu juga menurun.
"Maka dari itu perlu adanya regenerasi yang bisa meneruskan usaha tersebut," ucapnya.
Dikatakan, pengusaha yang paling hebat saat itu adalah Syamsuddin Dg Mangawing.
Pendidikan Syamsuddin hanya tamatan HBS atau setara dengan SMA.
Namun, kata JK, pada masa itu kualitas pendidikan jauh lebih tinggi dibanding sekarang.
"Pak Syamsuddin bisa Bahasa Belanda, Bahasa Inggris dan bahasa lainnya. Beliau juga merintis usaha macam-macam. Dia punya bank, usaha perdagangan dan lainnya. Beliau pengusaha terhebat pada masanya," katanya.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur, Nining Angreani
Kelakar JK di Hadapan Pengusaha: Amran Sulaiman Bisa Jadi Gubernur, tapi Lebih Baik Pengusaha Saja |
![]() |
---|
Kalla Institute Gandeng Hipmi dan Apindo Kembangkan Calon Entrepreneur Lokal |
![]() |
---|
Di Hadapan Pengusaha Makassar, JK Tantang IAS dan Andi Mappanyukki Bicara Visi dan Ide untuk Sulsel |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Maju karena Pengusaha, Ini Alasannya! |
![]() |
---|
Tiga Ketua Asosiasi Usaha Sulsel Minta Nasihat ke Jusuf Kalla |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.