Jalan Rusak
Tak Kunjung Rampung, Warga Soroti Proyek Jalan Penghubung Mallaga-Kabere di Enrekang
Proyek pengerjaan Jalan Mallaga - Kabere, menuai sorotan dari masyarakat Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/12/2023).
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Proyek pengerjaan Jalan Mallaga - Kabere, menuai sorotan dari masyarakat Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/12/2023).
Pasalnya jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melewati batas kontrak kerja. Hingga saat ini proyek tersebut tak kunjung rampung.
Proyek peningkatan jalan poros penghubung Enrekang - Pinrang berada di Desa Karrang, Kecamatan Cendana.
Warga setempat mengeluhkan lantaran sangat menyulitkan pengguna jalan ataupun warga sekitar beraktivitas.
"Iya cukup terganggu, kan seharusnya ini sudah selesai di akhir Desember 2022 kemarin, itu sesuai dengan kesepakatan kontrak antara pemerintah dengan rekanan kerja," ujar Norma warga Desa Karrang, Kecamatan Cendana.
Norma mengaku, tak sedikit warga sekitar yang sering kali sesak nafas lantaran menghirup debu beterbangan.
Selain itu, debu tersebut sampai beterbangan ke dalam rumah warga. Apalagi sewaktu-waktu ada badai angin kencang.
Kendati demikian, Norma mengaku tak bisa berbuat apa-apa untuk menyikapi masalah itu.
"Kita tidak bisa berbuat apa-apa, walaupun sebenarnya kita berharap secepatnya diselesaikan mengingat ini sangat menghambat laju perekonomian masyarakat," katanya.
Melihat kondisi proyek yang belum rampung, Norma menyebutkan, proyek tersebut tak mungkin selesai di Januari 2023 ini.
"Kalau dilihat kondisinya, tidak mungkin selesai di akhir bulan. Sampai akhir bulan Februari ini baru tuntas pengerjaannya," tandasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunEnrekang.com, Pemprov Sulsel dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Usaha (PUPR) Sulawesi Selatan mempercayakan PT Ikram Tiga Berlian untuk rekonstruksi jalan penghubung Enrekang - Pinrang selama 150 hari kalender atau 3 bulan lamanya.
Namun hingga kini proyek tersebut tak kunjung mencapai target penyelesaian
Lantas kemudian Pemprov Sulsel memberi sanksi denda senilai Rp 12 juta per hari kepada pihak PT Ikram Tiga Berlian.
Sanki denda mulai berlaku sejak 29 Desember 2022.
Hal ini dilakukan lantaran pihak kontraktor molor menuntaskan proyek yang sejatinya berakhir 28 Desember 2022 lalu.
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Sulsel, PT Ikram Tiga Berlian terpilih sebagai pemenang tender atas proyek itu.
Sekadar informasi, perusahaan itu berhasil mengelabuhi 73 perusahaan yang ikut jadi peserta tender.
Dengan nilai harga kontrak dalam perjanjian senilai Rp 12.975.110.365,60 dari nilai HPS paket Rp 16.218.887.957,00 dengan panjang 2.364 meter.
Jumlah tersebut dibagi menjadi dua segmen pengerjaan.
Dimana segmen pertama sepanjang 1.841 meter dan segmen kedua sepanjang 523 meter.
Berbagai alasan keterlambatan digaungkan oleh pihak kontraktor, mulai faktor cuaca, proses pengujian bahan material, hingga relokasi tiang listrik.
Manajer kontraktor, Alwahid Azain mengatakan, Dinas PUPR Sulsel telah memberi kebijakan dengan memperpanjang kontrak atau adendum selama 50 hari ke depan.
Walaupun dengan konsekuensi dapat sanksi denda 1/1000 dari nilai kontrak per hari
"Iya kita meminta perpanjangan masa kontrak selama 50 hari meski tiap hari kena denda," ujar Alwahid Azain.
Dikatakan Alwahid, progres fisik pada akhir Desember 2022 lalu telah mencapai 42 persen, namun pihaknya akan berupayah merealisasikan proyek tersebut.
Alwahid pun berjanji, pihaknya akan berupayah merealisasikan proyek tersebut.
"Untuk target penyelesaian, paling tidak di akhir Januari 2023 sudah bisa rampung dan akses jalan sudah bisa digunakan," tandasnya.
Pantauan di lokasi, masih banyak drainase dan pemasangan batu mortar yang belum terselesaikan.
Ruas jalan pun masih dalam proses penimbunan material pasir hingga kerikil.
Sementara itu, proyek pembangunan Jembatan Malaga - Kabere juga melewati batas kontrak hingga berujung juga dikenakan sanksi denda 1/1000 dari nilai kontrak per harinya.
Proyek ini dikerjakan oleh CV KARYA MUCHVI PERSADA dengan nilai kontrak Rp 3.580.195.658,00 dari Pagu Rp 4.480.000.000. (*)
Pemprov Sulsel Siapkan Rp500 Milliar Perbaikan Jalan Hertasning–Aroepala |
![]() |
---|
Jalan Poros Sinjai-Gowa Rusak Parah, Mizar Roem: Pasti Dikerja Tahun Depan |
![]() |
---|
Rusli Sunali Soroti Jalan Rusak Luwu Raya, Minta Masuk Agenda Prioritas Pemprov Sulsel |
![]() |
---|
Bone Dapat Kucuran Proyek Jalan Rp247 Miliar, Target Perbaiki Dua Ruas Hingga 2027 |
![]() |
---|
Pengunjung Keluhkan Akses Jalan Bak Kubangan Sapi Menuju Objek Wisata Lanca Bone |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.