Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga 1

Menang Besar di Kandang Saat Lawan PSS, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares: Tidak Full Bahagia

PSM Makassar menang besar di markasnya, Stadion BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Sabtu (14/1/2023) sore Wita.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Instagram @psm_makassar
Pelatih PSM, Bernardo Tavares - Meski menang besar saat PSM lawan PSS, ia merasa kurang bahagia lantaran banyak hal mengganjal di hatinya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar menang besar di markasnya, Stadion BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Sabtu (14/1/2023) sore Wita.

PSM taklukkan PSS Sleman empat gol tanpa balas pada pekan ke-18 Liga 1 2022-2023.

Empat gol PSM diborong oleh Ramadhan Sananta (1), (71), Ananda Raehan (28) dan Everton Nascimento (76).

Kemenangan membuat mereka tetap duduk di puncak klasemen dengan 37 poin.

Meski menang dengan selisih gol mencolok, Pelatih PSM, Bernardo Tavares merasa ada mengganjal di hatinya.

Setidaknya ada dua hal yang mengganjal, sehingga ia tidak merasa sepenuhnya bahagia dengan hasil pertandingan.

"Pertandingan kali ini ada dua hal sebenarnya membuat rasa bahagia ini mengganjal, tidak full saya bahagia," ungkapnya saat konferensi pers usai pertandingan.

Baca juga: Gol Perdana Ananda Raehan di Laga PSM Makassar Vs PSS Dipersembahkan untuk Keluarga: Senang Sekali

Baca juga: Aksi Cetak Gol Striker PSM Makassar Ramadhan Sananta Secepat Gareth Bale

Pertama, kata dia, suporter mereka tak bisa hadir langsung memberi dukungan kepada pemain.

Padahal, dukungan dari suporter bisa menambah motivasi pemain.

Laga PSM vs PSS terpaksa digelar tanpa penonton, karena kepolisian menilai ada infrastruktur belum terpenuhi di Stadion BJ Habibie.

"Pertama adalah suporter kami layak melihat pertandingan yang kami menangkan ini. Pemain juga harusnya mendapat motivasi energi ekstra dari kedatangan suporter," sebut juru taktik 42 tahun ini.

Alasan kedua membuat Bernardo Tavares kurang bahagia adalah wasit. Dia menilai wasit tidak menjalankan aturan dengan baik.

"Kedua membuat saya kurang bahagia adalah wasit. Oke kita menang, ini memang harus betul-betul disampaikan. Mereka (wasit) harus menjalankan aturan-aturan dalam sepak bola itu dengan baik," katanya.

Pelatih berlisensi UEFA Pro ini membeberkan sejumlah keputusan wasit dinilai keliru ketika lawan PSS.

Mulai pelanggaran dilakukan Jihad Ayoub. Harusnya pemain nomor punggung enam ini mendapat kartu kuning kedua usai langgar Ananda Raehan di menit 74.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved