Pesantren Al Fakhriyah
AIECON Al Fakhriyah Akan ke Kampung Inggris Pare, Siapkan Metodologi Terbarukan Hilangkan Barrier
AIECON Al Fakhriyah menjadi jembatan bagi santri-santriwati untuk menguasai Bahasa Inggris lewat upaya pembelajaran obyektif dan adaptif
TRIBUN-TIMUR.COM - Puluhan santri-santriwati yang tergabung dalam Al Fakhriyah English Council ( AIECON Al Fakhriyah ) akan studi banding ke Kampung Inggris Pare, Jawa Timur.
“Salah satu langkah awal yang diambil AIECON Al Fakhriyah adalah dengan menjadi fasilitator anggota-anggotanya untuk berangkat ke Kampung Inggris Pare, Kediri,” kata CEO AIECON Al Fakhriyah Sultan Ashari Akbar K El Musa, Kamis (12/1/2023).
Untuk memantafkan persiapan ke Kampung Inggris sekaligus memantafkan program kerja, CEO dan pengurus serta anggota AIECON Al Fakhriyah melakukan pertemuan di Makassar, Rabu (11/1/2023).
“Tujuan dari rapat kali ini adalah untuk menentukan arah langkah AIECON Al Fakhriyah ke depannya, dalam upaya mewujudkan pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih objektif dan adaptif,” ujar Sultan Ashari Akbar K El Musa.


Mereka ke Kampung Inggris untuk melihat dan mengamati metode yang digunakan di sana yang kemudian akan dibawa pulang serta dikembangkan dan disempurnakan untuk nantinya diterapkan di tempat-tempat, atau sekolah-sekolah yang berkerjasama dengan AIECON Al Fakhriyah.
Sultan Ashari Akbar K El Musa yang juga pembina Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah berharap AIECON Al Fakhriyah menjadi jembatan bagi santri-santriwati untuk menguasai Bahasa Inggris.
“Sehingga barrier yang menjadi penghalang dalam belajar bahasa inggris bisa kita hilangkan dengan metode-metode terbarukan,” kata Sultan Ashari Akbar K El Musa.
Baca juga: Dukung Peningkatan Kualitas SDM Masyarakat, Wabup Enrekang Jadi Pembina Kampung Inggris Baraka
Baca juga: Kampung Inggris Baraka Enrekang Target Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan Masyarakat
Baca juga: Puncak Malino Gowa Digagas Jadi Pelatihan Kampung Inggris
Menurut Sultan Ashari Akbar K El Musa, AIECON Al Fakhriyah mengandalkan SDM dari anggota-anggotanya yang akan dibekali dengan materi dan metode belajar mengajar adaptif, hingga mereka bisa menjadi tutor-tutor revolusioner, kreatif, dan adaptif tanpa harus menghilangkan nilai-nilai dari proses belajar dan keobjektifan belajar itu sendiri.
“Dengan begitu metode yang kembangkan AIECON nantinya bisa diaplikasikan kepada siapa saja, dan di mana saja,” tegas Sultan Ashari Akbar K El Musa.
Sebanyak 58 pengurus AIECON Al Fakhriyah dikukuhkan di Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah, Jl Suka Dg Lurang 1 Bulurokeng, Makassar, 30 Oktober 2022.
“AIECON diharapkan memegang peranan penting dalam menggerakkan sistem kebahasaan yang ada di Ponpes Multidimensi Al Fakhriyah. Dalam pelaksanaannya, AIECON akan berkolaborasi dengan INSAF (Ikatan Santri Al Fakhriyah) , pihak madrasah dan pesantren,” jelas Sultan Ashari Akbar K El Musa.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.