Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Bursa Transfer Liga 1 : Bayu Gatra Lempar Kode! Comeback PSM Makassar di Putaran II ?

Saat ini Bayu Gatra membela Madura United yang notabene pesaing terdekat PSM Makassar dalam perburuan gelar juara Liga 1 2022/2023.

Editor: Alfian
Tribun-Timur.com
Bayu Gatra saat berseragam PSM Makassar di musim 2019. Pada bursa transfer Liga 1 2022/2023 paruh musim, Bayu Gatra kembali dikaitkan akan membela PSM Makassar di putaran kedua. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pecinta PSM Makassar tentu masih ingat dengan winger lincah, Bayu Gatra.

Baru-baru ini, Bayu Gatra melempar kode terkait PSM Makassar di masa-masa bursa transfer Liga 1 2022/2023 paruh musim.

Hingga pada akhirnya rumor berkembang, PSM Makassar berkeinginan merekrut kembali Bayu Gatra untuk putaran kedua Liga 1 2022/2023.

Pada bursa transfer Liga 1 2022/2023 paruh musim, sejumlah nama memang dikait-kaitkan dengan skuad PSM Makassar.

Ini lantaran PSM Makassar berencana menambah amunisi baru menghadapi putaran kedua Liga 1 2022/2023.

Baca juga: Siaran Langsung Manchester United vs Everton Piala FA Lengkap Susunan Pemain dan Link Live Streaming

Baca juga: Sang Top Skor Tak Jadi Hengkang, PSM Makassar Patut Waspada Lawan Barito Putera di Laga Tunda Liga 1

Baca juga: Prediksi Skor PSS vs Persija di Liga 1 : Optimistis Elang Jawa Meski Ditinggal Pilar Penting

Pasalnya, PSM Makassar tengah berjuang mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.

Pada putaran pertama Liga 1 2022/2023, PSM Makassar menjadi pemuncak klasemen dengan 33 poin.

Posisi ini tentunya ingin dijaga skuad asuhan Bernardo Tavares hingga akhir musim.

Adapun nama-nama yang tengah dikaitkan dengan PSM Makassar seperti misalnya winger Persipura, Gianansar Mandowen.

Hingga geladang bertahan Bali United, Rizky Pellu.

Nama terbaru yang kabarnya bakal kembali berseragam PSM Makassar yakni Bayu Gatra.

Saat ini Bayu Gatra membela Madura United yang notabene pesaing terdekat PSM Makassar dalam perburuan gelar juara Liga 1 2022/2023.

Berposisi sebagai penyerang sayap, Bayu Gatra bukanlah nama baru bagi pecinta PSM Makassar.

Selama dua musim tepatnya tahun 2019-2020 Bayu Gatra membela PSM Makassar.

Pemain yang mengidolakan Lionel Messi ini turut serta terlibat pada saat PSM Makassar meraih gelar juara Piala Indonesia 2018/2019.

Namun di musim 2021, Bayu Gatra memilih kembali ke Madura United.

Di PSM Makassar Bayu Gatra mengoleksi lima gol dari seluruh penampilannya di semua kompetisi.

Bayu Gatra juga sempat bermain di AFC Cup saat membela PSM Makassar.

Kini, Bayu Gatra melempar kode.

Melalui unggahan instagramnya ia memposting video saat membela PSM Makassar di ajang AFC Cup.

Unggahan tersebut berupa instastory.

Terlihat, Bayu Gatra kala itu membela PSM Makassar menunjukan skillnya melewati sejumlah pemain lawan di AFC Cup.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada pernyataan resmi dari Bayu Gatra maupun PSM Makassar.

Statistik Bayu Gatra di Madura United (Liga 1 2022/2023)

Main 6

Goals 0

Shots 4

Shots on target 2

Assists 0

Passes 57/76

Tackles 4

Interceptions 2

Clearances 1

Yellow cards 1

Red cards 0

Fouls 10

Offsides 0

Perjalan Karier Bayu Gatra

Bayu Gatra lahir di Jember, Jawa Timur, Indonesia, 11 November 1992.

Orang tua dari Bayu Gatra adalah Untung Supriadi dan Siti Kholifah.

Bayu Gatra memiliki satu kakak perempuan bernama Ana Alifiya, satu adik lakik-laki bernama Choirul Reza Amarullah dan adik perempuan bernama Desfia Afriyanti.

Bayu Gatra beristrikan Venty Dwi Pratiwi dan pasangan ini dikaruniai dua anak bernama Muhammad Messi Gatra dan Chelsea Rahmadani Gatra. 

Posisi pemain bertinggi 168 cm itu adalah penyerang sayap.

Bayu Gatra tidak menimba ilmu sepak bola di Sekolah Sepak Bola (SSB) seperti kebanyakan anak-anak yang menyukai sepak bola.

Bayu justru belajar si kulit bundar secara otodidak.

Hasrat besarnya untuk mahir bermain sepak bola terinspirasi dari kehebatan sang ayah, Untung Supriadi.

Semasa kecil, Bayu Gatra mengaku ayahnya itu adalah anutan dirinya, di dalam maupun di luar lapangan.

Bahkan, Bayu Gatra mengaku semasa kanak-kanak kerap mendengar sang ayah dieluk-elukan oleh warga di daerah tempatnya tinggal saat turun di turnamen kelas tarkam. 

Begitu menginjak masa kolah menengah pertama, Bayu Gatra mengikuti jejak sang ayah, bermain tarkam.

Bayu Gatra punya alasan kuat dibalik keputusannya bermain tarkam di usia yang sangat muda.

Dia ingin meringankan beban orang tuanya dalam membiayai sekolahnya.

Dengan bakat besar yang dimilikinya, Bayu Gatra kerap mendapatkan tawaran bermain tarkam.

Ia pun tidak pilih-pilih dan menerima ajakan yang datang.

Bayu Gatra yang ketika itu masih berusia belasan tahun harus menghadapi pemain yang usianya lebih tua darinya.

Bermacam-macam bayaran di turnamen ini pun pernah didapatnya. Mulai dari dibayar Rp 30 ribu dalam satu pertandingan, Rp 75 ribu, hingga Rp 250 ribu.

Setelah makan banyak asam garam di turnamen tarkam, Bayu Gatra lebih serius dalam menekuni kariernya.

Ia menimba ilmu di Persid Jember dan kemudian hijrah ke Persekap Pasuruan pada 2008.

Kariernya yang mulai menanjak langsung meredup setelah ia dihantam cedera lutut parah tahun 2010 lalu.

Cedera yang memaksanya absen dari lapangan hijau sekitar satu tahun. Padalah ia sudah memainkan beberapa laga profesional bersama Persekap Pasuruan.

Kala itu, Bayu Gatra bermain untuk tim U-21 Persisam Samarinda.

Saat itu, diakui Bayu merupakan momen paling buruk dalam karier sepak bolanya.

Pasalnya, ia harus menepi dalam waktu lama dan bayang- bayang kariernya akan hancur sempat membuatnya frustrasi.

Usai pulih dari cedera, karier Bayu Gatra ini memang terus melesat.

Setelah masuk ke tim utama Persisam Samarinda pada 2011, dirinya pun memiliki kesuksesan lain.

Bayu Gatra membawa tim sepak bola Kalimantan Timur juara di PON 2012.

Performa Bayu Gatra di level klub pun semakin mantap.

Hingga 2015, pemain yang biasa diplot sebagai penyerang sayap kanan itu total bermain sebanyak 60 kali dan mencetak 9 gol.

Aksi lincah Bayu Gatra sayangnya sempat tersendat ketika konflik sepak bola Indonesia meninggi dan berujung dengan ketiadaan liga resmi pada 2015.

Ketika Persisam Samarinda pindah kandang dan berganti nama menjadi Bali United pun, Bayu Gatra hanya bermain di kompetisi pramusim. 

Selepas dari Bali United, Bayu Gatra sempat pindah ke Sriwijaya FC. (3)

Namun, Bayu Gatra hanya bermain sebentar saja dan kemudian berlabuh ke Madura United. (4)

Bayu Gatra memperkuat Madura United di ajang ISC A 2016.

Bayu Gatra pun menjadi rombongan awal pemain yang menjadi pengisi Madura United, klub yang sebelumnya adalah Pelita Bandung Raya (PBR).

Bersama Madura United, Bayu Gatra bermain hingga Liga 1 musim 2018.

Selama tiga tahun bermain untuk Laskar Sapeh Kerrab, Bayu Gatra mencatatkan 79 penampilan dan mencetak 9 gol.

Gaya main Bayu Gatra yang lincah dengan mengandalkan kecepatan untuk menyisir sisi kanan atau pun sisi kiri pertahanan lawan menjadi andalannya.

Pada gelaran Liga 1 2019 ini, Bayu Gatra dikontrak oleh PSM Makassar.

Pemain berusia 26 tahun itu mengenakan nomor punggung 23 di Juku Eja. 

Nama Bayu Gatra mulai menghiasi timnas Indonesia di level U-23 pada tahun 2013 hingga 2014.

Debut senior timnas Indonesia Bayu Gatra jalani pada 26 Maret 2014 dalam laga melawan Andorra di laga persahabatan.

Hingga kini, Bayu Gatra masih beberapa kali masuk skuad timnas Indonesia dan pernah ikut di ajang internasional seperti Piala AFF 2014 dan 2016. 

Karier Klub

Persekap Pasuruan

9 penampilan dan 1 gol (2010-2011)

Persisam Samarinda

60 penampilan dan 9 gol (2011-2015)

Bali United

8 penampilan dan 1 gol (2015-2016)

Sriwijaya

6 penampilan (2016)

Madura United

79 penampilan dan 9 gol (2016-2018)

PSM Makassar

6 penampilan (2019-hingga kini)

Karier Internasional

Indonesia

4 penampilan (2014-hingga kini).(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved