Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Video

Video: Aksi Lumping di Karya Mulya Luwu Utara

Aksi kuda lumping menyita perhatian ratusan orang di Dusun Karya Mulya, Desa Lara, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sukmawati Ibrahim

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA SELATAN - Aksi kuda lumping menyita perhatian ratusan orang di Dusun Karya Mulya, Desa Lara, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (2/1/2023).

Penampilan kuda lumping dapat disaksikan warga secara gratis.

Salah satu warga, Sarwina, mengaku terhibur dengan aksi kuda lumping.

Apalagi dirinya jarang melihat hal semacam ini.

"Bagus juga dinonton ini kuda lumping, cukup menghibur," katanya.

Penampilan kuda lumping di Karya Mulia memang kerap dihadirkan warga yang didominasi transmigrasi asal Pulau Jawa dan Bali.

Meski begitu, tidak sedikit penduduk lokal yang ikut menyaksikannya.

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan.

Properti itu terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang digelung atau dikepang.

Sehingga pada masyarakat Jawa sering disebut sebagai jarang kepang. 

Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. 

Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas.

Serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan Bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reog abad ke-11.

Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. 

Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis.

Seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. 

Tonton videonya. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved