Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Statistik 9 Pemain Jebolan Akademi PSM Makassar Bela Tim Senior, Lima Orang Minim Menit Bermain

Sebanyak sembilan pemain jebolan akademisi kini memperkuat tim senior PSM Makassar di Liga 1 musim 2022 - 2023.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
PSM
Pemain muda PSM Makassar, M Rafli Asrul dan Edgard Amping 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Skuad PSM Makassar di Liga 1 banyak dihuni pemain muda.

Ada sembilan pemain jebolan Akademisi PSM Makassar di skuad senior.

M Rafli Asrul, Edgard Amping, Muhammad Dzaky Asraf, Ananda Raehan, Ricky Pratama, Victor Dethan, Ibnul Mubarak, Mufli Hidayat dan Sulthan Zaky

Namun hanya empat pemain Akademi PSM Makassar sejauh ini memiliki banyak menit bermain. 

Yaitu, Muhammad Dzaky Asraf, Ananda Raehan, Ricky Pratama dan Victor Dethan.

Muhammad Dzaky telah bermain 12 pertandingan dari 16 laga dijalani PSM Makassar.

Pemain nomor punggung 37 absen empat laga karena mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Dzaky dimainkan sebagai winger kanan. Durasi bermainnya 667 menit.

Ananda Raehan tampil 14 kali dari 16 laga. Durasi bermainnya 558 menit.

Pemain nomor punggung 88 ini menjadi pelapis M Arfan dan Akbar Tanjung di lini tengah.

Kemudian Ricky Pratama sudah dimainkan sembilan kali dengan durasi bermain 345 menit.

Pemain nomor punggung 15 ini biasa ditandemkan dengan Everton Nascimento di ujung tombak serangan.

Begitu pun Victor Dethan telah membela Laskar Pinisi di sembilan laga. Durasi bermainnya 204 menit.

Dia mengisi posisi winger kiri. Kerap menjadi pengganti Yakob Sayuri maupun Rizky Eka jika absen.

Lima pemain Akademi PSM Makassar lainnya masih minim menit bermain.

Seperti Mufli Hidayat, Edgard Amping, M Rafli Asrul, Ibnul Mubarak dan Sulthan Zaky.

Mufli baru bermain tiga laga dengan durasi bermain 25 menit.

Ia baru didaftarkan masuk skuad jelang Liga 1 dilanjutkan setelah Tragedi Kanjuruhan.

Pemain asal Bone ini bisa bermain di dua posisi, winger dan striker.

Sedangkan Edgard Amping baru bermain satu kali.

Itu pun di menit akhir pertandingan lawan Persikabo 1973.

Edgard sudah dua musim berada di skuad senior, tetapi jarang diberi kesempatan bermain.

Alumni Garuda Select II dan III ini kalah bersaing dengan Agung Mannan, Erwin Gutawa dan Safruddin Tahar di posisi full back kiri.

Sementara, M Rafli Asrul, Ibnul Mubarak dan Sulthan Zaky belum pernah dapat kesempatan bermain di Liga 1 musim ini.

Rafli harus bersaing dengan Willem Jan Pluim dan Kenzo Nambu untuk bermain di gelandang serang.

Ibnul Mubarak dan Sulthan Zaky sama-sama berposisi stopper.

Kalah bersaing dengan Yuran Fernandes.

Para pemain muda masih minim menit bermain ini harus bekerja ekstra. Lantaran bukan tidak mungkin mereka bisa didepak.

Apalagi jendela transfer paruh musim akan dibuka pada awal Januari 2023.

Direktur Akademi PSM Makassar, Febrianto Wijaya mengatakan, Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares memainkan pemain berdasarkan kebutuhan.

Makanya, ia meminta seluruh jebol  Akademi PSM Makassar, khususnya yang masih minim menit bermain untuk menunjukkan performa terbaiknya jika diberi kesempatan bermain.

"Anak-anak (pemain Akademi PSM Makassar) sudah ada bermain dan ada yang belum, itukan berdasarkan kebutuhan pelatih. Jadi pesan saya  tunjukkan performanya supaya bisa dipercaya oleh pelatih," katanya melalui telepon, Sabtu (31/12/2022).

Dia melihat, Tavares sosok pelatih yang suka pemain muda. Olehnya itu, sisa pemain memenuhi kriteria untuk dimainkan dalam pertandingan.

"Tavares sangat suka pemain muda. Sisa bagaimana pemain tersebut memenuhi kriterianya untuk bermain di starting eleven atau sebagai pemain pengganti," ucap pria akrab disapa Anto ini.

Terkait pemain Akademi PSM Makassar kurang menit bermain untuk dipinjamkan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Tavares.

"Jika ada opsi dipinjamkan atau tidak, itu tergantung dari pelatih. Pelatih lebih tahu," sebutnya.

Anto mengatakan, proses adaptasi pemain muda dari junior ke senior berbeda. Ada yang cepat menyesuaikan ada yang lama.

"Masa transisi dari junior ke senior butuh waktu, ada lama dan ada cepat menyesuaikan. Kita berharap, mereka bisa terus berkembang," pungkas lelaki yang pernah mengeyam pendidikan sepak bola di VfB Stuttgart ini. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved