Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Polemik di Balik Insiden Tarik Tambang Maut

Siapa yang harus bertanggung jawab? Pertanyaan ini mengemuka kuat di publik, menyusul insiden tarik tambang maut yang menyisakan duka mendalam.

zoom-inlihat foto Polemik di Balik Insiden Tarik Tambang Maut
DOK
Mulawarman, Alumni Universitas Hasanuddin

Saat turun jeda, naas terjadi, seorang peserta perempuan, Masyita (43) terhentak tali yang terlepas dan mengenai kakinya, sehingga membuatnya terjungkal dan kepalanya mengenai separator jalan. Naas terjadi, korban meninggal dunia di tempat.

Buntut kejadian itu, panitia pun akhirnya menghentikan kegiatan. Tidak ada pihak yang ingin peristiwa itu terjadi. Namun, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih.

Target ingin meraih dukungan publik dan simpati pun hanya menyisakan kesedihan hati. Penghargaan Muri pun akhirnya tak kunjung diberi.

Pasca kejadian, publik ramai dengan klarifikasi panitia di satu sisi dan pihak kepolisian di sisi yang lain. Pihak panitia pada awalnya menjelaskan bahwa korban sedang selfi, lalu kemudian yang bersangkutan kurang waspada, akhirnya kakinya tersangkut tali dan terjatuh.

Kepalanya terbentur dan meninggal dunia. Sementara pihak kepolisian melakukan pengecekan terhadap CCTV dilokasi. Ternyata, korban yang tengah berdiri, tidak sedang selfi, kakinya tiba-tiba terbentur tali, dan terjatuh.

CCTV yang dijelaskan polisi membantah keterangan panitia dimana korban sendiri diklaim lalai dan tidak memperhatikan keselamatan dirinya. Pihak panitia sendiri akhirnya mengakui dan meminta maaf. Namun, pihaknya mengaku tidak ada unsur kesengajaan dan siap bertanggung jawab.

Danny Pomanto sebagai walikota Makassar yang saat itu turut dalam peserta tarik tambang turut memberikan penjelasan sejak awal insiden.

Terakhir, pada Sabtu 24 kemarin, pasca penetapan Ketua Panitia sebagai tersangka, Ketua IKA Unhas Wilayah Sulsel ini pun menyampaikan apresiasinya.

Dia mengaku respek dan memuji sikap Rahmansyah, dan mengharapkan untuk dicontoh.

Meski diakui Danny, bukan Rahmansyah yang seharusnya bertanggung jawab. “Sebenarnya bukan dia yang anu, tapi dia bertanggung jawab, saya bangga punya tim seperti itu,” puji Danny pada timnya (Detiksulsel,26/12/2022).

Soal siapa yang harus bertanggung jawab, Danny sendiri tidak melanjutkan penjelasannya.

Dia sekali lagi hanya respek: “itu contoh yang luar biasa,” puji Ketua IKA Unhas Wilayah Sulsel ini. Di sisi lain, Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Ali menyebut ketua panitia hanya dikorbankan dalam kasus ini. “Emangnya ini pertandingan RT? Kita buka selebar-lebarnya kasus ini, siapa yang memberikan SK kepada mereka (para panitia?),” tanyanya.

Ahmad Ali pun meminta kepolisian agar memberikan perhatian lebih. Pihaknya yakin ada pihak lain yang harus bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan itu.

Pasalnya, menurut pengakuannya, kegiatan tersebut simpang siur, mengingat informasi antara Polsek dan Polres berbeda, terkait izinnya. “Bagaimana kegiatan bisa terlaksana tanpa izin polisi, siapa yang suruh sehingga bisa tetap dilaksanakan,” ucapnya bertanya-tanya.

Politisi NasDem ini tampaknya sangat concern menyoroti insiden tersebut sejak kejadian. Hal ini, bisa terbaca bukan hanya terkait dengan tanggung jawab tugasnya di Komisi III DPR RI, namun juga terkait dengan dukungan partainya, NasDem yang sejak awal memang mendukung Walikota Danny Pomanto.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved