Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Cerita Daeng Unding Buka Restoran Pinisi dengan Menu Makanan Makassar di Mahnattan New York

DI luar ruangan/rumah suhu dingin mencapai minus 10 celcius di kawasan East Coast, New York, Amerika Serikat.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
CITIZEN REPORTER/M SALEH MUDE
Penulis sekaligus diaspora Bugis di Amerika Serikat, M Saleh Mude (kanan) dan Askaruddin I Gusti alias Daeng Unding (kiri). 

M Saleh Mude

Diaspora Bugis di Amerika

Melaporkan dari New York, Amerika Serikat

DI luar ruangan/rumah suhu dingin mencapai minus 10 celcius di kawasan East Coast, New York, Amerika Serikat.

Rasa dingin itu terasa menusuk tulang-belulang kami berempat ketika berkumpul di Studio NYC Podcast Perantau Bugis - Star.

Studio ini milik Bro Herry, Imam Syamsuddin Belo, Askaruddin I Gusti, dan saya.

Kegiatan ini kami lakukan di hari kedua saya bersama istri dan putri saya berlibur di kawasan Rego Park, Queen, New York untuk menyambut Tahun Baru 2023 sekaligus bersilaturahmi dengan diaspora Indonesia, khususnya yang tergabung dalam komunitas, pengurus dan anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan ( KKSS ) New York.

Saya kembali bertemu dengan salah satu pendiri dan pengurusnya yang sudah 33 tahun di Amerika, Askhaludin I Gusti, lebih akrab dipanggil Daeng Unding.

Daeng Unding mengaku memiliki nenek moyang di Maccopa, Maros.

Sebelum ke Amerika, dia sempat mondar-mandir di Makassar - Jakarta.

Tahun 1989, dia memutuskan diri merantau ke Amerika, mengikuti jejak abangnya yang sudah lebih dahulu merantau ke Jerman.

“Ketika Abang saya memutuskan pindah dari Jerman ke Amerika, saya bergabung dengannya Los Angeles, sebelum kami pindah dan menetap di New York,” kata Daeng Unding mengisahkan.

Selama di New York, dia sempat kuliah di jurusan culinary.

Kemudian merintis dan membuka restoran Pinisi di kawasan Manhattan.

Ada menu makanan Makassar dan minuman kopi plus bakery.

Prof Nasaruddin Umar atau Imam Besar Masjid Istiqlal misalnya, sempat berkunjung ke restorannya dan memuji spirit dia karena mengangkat nama Sulawesi Selatan di New York.

Tapi, karena satu hal, dia harus pindah dan buka restoran dan bakery di Long Island, sejam dari Manhattan.

Kini, dia baru pulang di Indonesia, sedang membangun resort di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Dia punya pengalaman lumayan selama tinggal di New York.

Dia siap membantu dan mengenalkan ke jaringannya jika ada warga asal Sulawesi Selatan ingin merintis atau buka usaha, terutama restoran atau culinary atau grocery New York.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved