Nasdem 'Permalukan' Djarot Setelah Singgung Syahrul YL dan Ikut Campur Reshuffle Kabinet, PDIP Juga
Bestari Barus menanggapi soal keterangan Djarot yang meminta Presiden Jokowi untuk evaluasi kinerja dua menteri dari Nasdem.
TRIBUN-TIMUR.COM - Politisi senior Partai Nasdem Bestari Barus permalukan Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan.
Bestari Barus menanggapi soal keterangan Djarot yang meminta Presiden Jokowi untuk evaluasi kinerja dua menteri dari Nasdem.
Bestari Barus tak terima jika Djarot ikut campur dengan reshuffle yang telah dilontarkan Jokowi.
Dajorot ikut menyoroti dua kinerja menteri Nasdem setelah Jokowi memberi sinyal adanya perombakan kabinet atau reshuffle kabinet.
Setelah pernyataan Jokowi, Djarot muncul dan meminta dua menteri kabinet Jokowi untuk dievaluasi.
Kedua menteri tersebut berasal dari Partai NasDem.
Bestari menilai evaluasi kinerja seorang menteri bukan wewenang dari suatu partai, melainkan kewenangan seorang Presiden.
"Saya kira evaluasi menteri itu bukan kerjaannya PDIP ya, tapi Pak Presiden," kata Bestar, dikutip dari program Kabar Petang TvOneNews, Minggu (25/12/2022).
Menurutnya, PDIP seharusnya tak ikut campur dalam memberikan penilaian terhadap kinerja menteri.
"Kita harus pahami koalisi ini tidak ada leadernya, jadi menilai kinerja kabinet Jokowi kita serahkan saja ke Pak Jokowi sebagai Presiden."
"Jadi jangan juga kemudian ada partai politik yang ada di dalam koalisi merasa menjadi leader di kolisi itu memberikan penilaian-penilaian," ujar Bestari.
Bestari menuturkan, yang berhak menilai kinerja menteri adalah Presiden dan atau tim yang dibentuk khusus untuk melakukan evaluasi.
"Penilaian itu harusnya dilakukan oleh presiden atau tim presiden yang dibentuk untuk melakukan penilaian tersebut."
"Yang jelaskan bukan Pak Djarot yang ditunjuk," tutur Bestari.
Bestari kemudian menegaskan, reshuffle Kabinet Indonesia Maju merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai Presiden.