Pangkep Darurat Ular Piton
Dramatis Penangkapan Ular Piton 4,7 M Membelit Lemari Tua Bintara Purnawirawan TNI Pangkep
Reptil nirbisa ini satu dari 3 ekor ular piton masuk pemukiman warga, saat banjir mulai surut di bantaran Sungai Pangkajene sepanjang akhir pekan ini
TRIBUN-TIMUR.COM, PANGKAJENE -- Penangkapan ular piton (Malayopython reticulatus) di sebuah rumah warga Kelurahan Jagong, Pangkajene, Pangkep, Sulsel, Sabtu (24/12/2022) malam, ternyata dramatis.
Reptil nirbisa ini satu dari tiga ekor ular piton yang masuk pemukiman warga, saat banjir mulai surut di bantaran Sungai Pangkajene, sepanjang akhir pekan ini.
Bersama lemari tua, Ular ditarik sejauh 10 meter dari gudang ke ruas Jl Lulu Dg Muri, di bantaran selatan Sungai Pangkajene.
Ular sepanjang 4,7 meter itu, ternyata ditemukan saat bersembunyi di lemari tua milik bintara purnawiran TNI, Serma TNI (Purn) Syamsul Ancu (61).
Dari rekaman video warga, ular lurik seberat 89 kg itu, ditemukan di gudang barang bekas di halaman belakang mantan bintara pembina desa (babinsa) di Kepulauan Tupabiring.
Setidaknya 3 personel satpol PP dan satuan pemadam kebakaran (damkar) menarik ular khas hutan tropik ini.
Reptil pembelit ini, kali pertama terlihat warga hanyut di bantaran Sungai Pangkajene, jelang azan Magrib.
Ularnya tersangkut di batang pohon di sungai, lalu merayap ke jalan, dikejar anak muda dan masuk ke halaman rumah.
"Dikejar, Saya lihat ekornya meliuk-liuk dan berenang di aspal lorong," kata Pak Ancu, sapaan sang purnawirawan.
Saat dikejar itulah, ular sebesar paha paha remaja SMA itu, menerobos pagar rumah warga.
Ular pun bersembunyi di tumpukan barang gudang, jerigen, mesin dan lemari tua.
Rumah ini hanya berjarak sekitar 50 meter dari bibir sungai yang meluap. Lurik dan corak kekuningan berkilau terkena sinar lampu motor.
Hampir 30 menit, ular bersembunyi di gudang. Tubuhnya membelit di lemari tua.
Karena panik, pemilik rumah lalu menelpon emergency call center otoritas kedaruratan publik Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Satuan Damkar dan Satpol tiba dengan belasan personel. Kepala Satpol Idris Sira, memimpin operasi penangkapan reptil pembelit ini.
Selepas azan Isya, ular ditangkarkan di markas Damkar di Jl Sultan Hasanuddin, Pangkajene, swkitar 3.5 km dari TKP.
"Malamnya, seorang perwira dari Balocci, meminta ularnya mau dibawa. Ya, kita kasi," ujar Idris Sira.
Menyusul penangkapan ular ini, otoritas kedaruratan publik Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) meminat warga waspada.
Kadis meminta warga membersihkan sampah sekitar rumah, dan pemukiman.
Sebelumnya, tiga ekor reptil melatah pembelit ditemukan warga di perkampungan bantaran Sungai Pangkajene.
Ular pertama, sepanjang 4,3 meter ditemukan warga di Jl Cumi-Cumi, Kelurahan Jagong, Pangkejene, Sabtu (24/12) pukul 18.20 Wita.
Ular kedua, panjang 5 meter ditangkqp warga Desa Talapassa, Boriaappaka, Bungoro Pangkep.
Sedangkan ular ketiga, ditemukan dan dibunuh warga sekitar pusat rekreasi air Waterboom Mattampa, Bungoro, 2.2 km utara Pangkejene.
"Ular yang di Jagong, kita bawa ke kantor. Ular kedua ditangkap tapi tak dilaporkan ke kami," kata Kepala Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Pangkep Idris Sira, kepada Tribun, Minggu (25/12/2022) pagi.
Ular piton ini diduga hanyut terbawa air banjir dari hulu Sungai Pangkajene, wilayah Balocci dan TondongTallasa.
Dugaan ini dikonfirmasikan saksi mata, Serka (purn) TNI Syamsul, warga Jagong.
Karena panik, pemilik rumah lalu menelpon emergency call damkar kabupaten.
Ular berlurik kembang kuning hitam ini pun diamankkan setidaknya enam personel damkar, dan warga.
"Ada polisi dari Balocci yang datang ke kantor minta untuk dikuliti," ujar Idris.
Warga Pangkep dan sekitarnya mengenal ular piton dengan sebutan ular sanca atau ular sawah.
Habitat reptil ini di tegalan, hutan perdu, dan tempat lembab di bantaran sungai.
Jika habitatnya terusik, ular rerata sepanjang 3 hingga 6 meter masuk ke pemukiman dan mangsa ternak warga.
Dugaan otoritas kedaruratan sipil level kabupaten ini, menyusul penemuan reptil serupa, saban puncak musim hujan, Desember hingga Februari.
"Tahun lalu, kita temukan beberapa juga di dekat sungai," ujarnya.
Sebelum pandemi, usai banjir bandang Jumat 3 Februari 2017 lalu, warga Cambatoa, Pabbundukang, Pangkajene, menemukan piton sepanjang 8 meter.
Cambatoa adalah kampung tua di bantaran timur Sungai Pangkejene. Kampung ini berjarak, 1,7 km dari ibu kota kabupaten. (*)