Pangkep Darurat Ular Piton
Dramatis Penangkapan Ular Piton 4,7 M Membelit Lemari Tua Bintara Purnawirawan TNI Pangkep
Reptil nirbisa ini satu dari 3 ekor ular piton masuk pemukiman warga, saat banjir mulai surut di bantaran Sungai Pangkajene sepanjang akhir pekan ini
Menyusul penangkapan ular ini, otoritas kedaruratan publik Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) meminat warga waspada.
Kadis meminta warga membersihkan sampah sekitar rumah, dan pemukiman.
Sebelumnya, tiga ekor reptil melatah pembelit ditemukan warga di perkampungan bantaran Sungai Pangkajene.
Ular pertama, sepanjang 4,3 meter ditemukan warga di Jl Cumi-Cumi, Kelurahan Jagong, Pangkejene, Sabtu (24/12) pukul 18.20 Wita.
Ular kedua, panjang 5 meter ditangkqp warga Desa Talapassa, Boriaappaka, Bungoro Pangkep.
Sedangkan ular ketiga, ditemukan dan dibunuh warga sekitar pusat rekreasi air Waterboom Mattampa, Bungoro, 2.2 km utara Pangkejene.
"Ular yang di Jagong, kita bawa ke kantor. Ular kedua ditangkap tapi tak dilaporkan ke kami," kata Kepala Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Pangkep Idris Sira, kepada Tribun, Minggu (25/12/2022) pagi.
Ular piton ini diduga hanyut terbawa air banjir dari hulu Sungai Pangkajene, wilayah Balocci dan TondongTallasa.
Dugaan ini dikonfirmasikan saksi mata, Serka (purn) TNI Syamsul, warga Jagong.
Karena panik, pemilik rumah lalu menelpon emergency call damkar kabupaten.
Ular berlurik kembang kuning hitam ini pun diamankkan setidaknya enam personel damkar, dan warga.
"Ada polisi dari Balocci yang datang ke kantor minta untuk dikuliti," ujar Idris.
Warga Pangkep dan sekitarnya mengenal ular piton dengan sebutan ular sanca atau ular sawah.
Habitat reptil ini di tegalan, hutan perdu, dan tempat lembab di bantaran sungai.
Jika habitatnya terusik, ular rerata sepanjang 3 hingga 6 meter masuk ke pemukiman dan mangsa ternak warga.