Penyebab Nelayan dan Ibu-Ibu di Budong-Budong Keberatan 28 Buaya Dilepas ke Sungai Mamuju Tengah
Rencana pelepasan 28 ekor buaya dari penangkaran di Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah, menuai protes warga.
TRIBUN-TIMUR.COM - Rencana pelepasan 28 ekor buaya dari penangkaran di Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, mulai menuai protes warga.
“Kalau bisa bunuh saja. Pokoknya jangan dilepas lagi ke sungai,” kata M Sattar (51).
Nelayan tradisional dari Dusun Messa, Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, mengaku trauma.
Buaya-buaya liar itu, sering mengikuti perahu mereka saat mencari ikan di muara Sungai Benggaulu, sekitar 7,9 km dari Topoyo, ibu kota Kabupaten Mamuju Tengah.
Reaksi serupa, juga banyak dilontarkan nelayan pesisir pantai Barat dan perairan Topoyo.
Baca juga: Minim Ongkos Penangkaran, Buaya Penerkam Mahasiswi dan 28 Ekor di Mamuju Tengah akan Dilepas Lagi
"Keberatan pak, karena tentunya meresahkan masyarakat nelayan disekitar sini, " katanya dikonfirmasi, Kamis (22/12/2022).
Bahkan, Sattar mengaku sering batal melaut karena takut buaya ganas.
"Seperti saya ini setiap subuh pergi melaut, biasa itu tiba-tiba ada buaya di samping perahu," tutur Sattar.
M Rusli (40), pemilik penangkaran reptil buaya di RT 002, Dusun Babanna, Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, setahun terakhir dirudung susah.
Sebanyak 28 ekor buaya air payau (Crocodylus porosus) tangkaran miliknya, akan dia lepas kembali ke alam liar, menyusul minimnya ongkos penangkaran.
“Sudah setahun ini, ongkos makannya naik terus, saya mulai susah,” kata Rusli, kepada wartawan TribunSulbar.com, Rabu (21/12/2022)
Sattar, menyebut, kemunculan buaya ini telah ia komunikasikan dengan peggelola penangkaran.
"Saya sudah sampaikan untuk ditangkap, tapi pengelola mengaku kewalahan biaya pakan, makanya tidak ditangkap," pungkas Sattar.
Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga (IRT) Lilik Indah mengaku cemas jika buaya tersebut dilepas.
"Setiap akhir pekan, saya dan anak sering mandi-mandi di pantai, jadi kalau buaya itu dilepas, tidak mau ma saya deh, " ungkap IRT asal Babana ini.
