UIN Alauddin
Rektor UIN Alauddin Makassar Kukuhkan 1.507 Wisudawan
Secara keseluruhan wisudawan UIN Alauddin Makassar yang dikukuhkan berjumlah 1.507 orang.
Penulis: Nur Rofifah Marzuki | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengelar wisuda program sarjana, magister dan doktor angkatan ke-94 di Auditorium Kampus II UIN, Jl H Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin-Selasa (19-20/12/2022).
Secara keseluruhan wisudawan yang dikukuhkan berjumlah 1.507 orang.
Fakultas yang diwisuda hari pertama, yakni Fakultas Syariah dan Hukum 155 orang, Dakwah dan Komunikasi 163 orang.
Ekonomi dan Bisnis Islam 234 orang, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 127 orang, serta Program Pascasarjana 58 orang.
Sementara dihari kedua, ada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 208 orang, Ushuluddin dan Filsafat 242 orang.
Adab dan Humaniora 158 orang, Sains dan Teknologi 162 orang.
Acara wisuda turut dihadiri Ketua Senat Universitas Qadir Gassing dan Kepala Biro Administrasi Akademik Kaswad Sartono.
Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis menuturkan momentum wisuda kali ini adalah langkah awal pembentukan sebagai sarjana yang dirindukan di tengah-tengah masyarakat.
"Semoga gelar yang Anda sandang hari ini tidak hanya menandai tuntasnya persoalan akademik anda, tapi yang lebih penting anda menjadi pribadi yang bermanfaat di tengah masyarakat," ujarnya saat memberikan sambutan.
Hamdan juga menyampaikan dua pesan penting kepada wisudawan.
Pertama, jadilah sarjana tangguh yang tidak mudah goyah oleh berbagai keadaan dan tantangan.
"Kalian bercermin pada filosofi sepak bola, sarjana tangguh ibarat striker-striker yang tidak mau kalah oleh kebesaran dan ketinggian bek lawan," katanya.
Bagi striker-striker sejati, mencetak bola ke gawang diperlukan operan dari pemain lainnya.
"Keberhasilan seorang striker dalam mencetak bola adalah hasil kerja kolektif sebuah tim," ujarnya.
Filosofi sepak bola menceritakan seorang sarjana tangguh yang akan menjadikan teman maupun jejaringnya sebagai modal sosial untuk melewati berbagai tantangan.
"Sarjana tidak mungkin berhasil tanpa diback up orang lain, mereka percaya kebersamaan akan melahirkan tim tangguh yang pada akhirnya memperoleh kesuksesan pribadi dan kolektif," tuturnya.
Pesan kedua, masih dari filosofi sepak bola yang mana para wisudawan tidak boleh hanya duduk dibangku cadangan.
"Artinya sarjana jebolan UIN Alauddin tidak boleh menjadi sarjana penonton sebagaimana pemain cadangan," katanya.
Ia berharap sarjana hasil racikan UIN Alauddin Makassar terus menjadi striker-striker penting dalam kehidupan nyata.
"Sarjana harus mengetahui kapan ia menyerang dan kapan ia mundur, mundur bukan berarti menyerah tapi mundur untuk membangun serangan balik," ujarnya.
Wisudawan Berprestasi Program Sarjana
Saat prosesi acara tengah berlangsung, Kaswad membacakan nama-nama wisudawan berprestasi untuk program sarjana.
Terbaik 1 diraih Nur Hikmah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan perolehan IPK 3,99.
Terbaik 2 Nini Ismayani dari Fakultas Adab dan Humaniora IPK 3,97.
Terbaik 3 Gita Berliana dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi IPK 3,97.
Terbaik 4 Umi La Suri dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat IPK 3,96.
Terbaik 5 Sulfiati Fakultas Syariah dan Hukum IPK 3,94.
Terbaik 6 Umi Rahmiati dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan IPK 3,91.
Terbaik 7 Nurul Syuhada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IPK 3,91.
Terbaik 8 Syahrul dari Fakultas Sains dan Teknologi IPK 3,91.(*)