Pasca Longsor Parangloe Gowa, Kunjungan Wisatawan ke Malino Menurun
Hal tersebut dampak dari longsor yang terjadi di Jl Poros Malino, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-GOWA.COM - Pasca longsor di Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) berdampak pada sektor pariwisata.
Utamanya, di kawasan Malino Kecamatan Tinggimoncong.
Dua pekan terakhir ini wisatawan yang ke Malino berkurang.
Hal tersebut dampak dari longsor yang terjadi di Jl Poros Malino, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.
Jalan poros provinsi tersebut merupakan akses ke Malino.
Camat Tinggimoncong Gowa, Iis Nurismi mengatakan antusias wisatawan ke Malino dua minggu terakhir ini terbilang berkurang ke Malino.
"Antusiasme wisatawan saat ini dua minggu terakhir ini pengunjung tidak sepadat biasanya. Itu dampak setelah terjadinya longsor di parangloe, sehingga pengunjung tidak sepadat biasanya," ujarnya kepada TribunGowa.com, Kamis (8/12/22)
Dijelaskan, pengunjung biasanya berlibur ke Malino setiap kali weekend.
Namun akibat dampak longsor tersebut membuat pengunjung berkurang ke kota Bunga itu.
Sehingga, menurut Iis, pihaknya belum bisa memprediksi seberapa banyak yang akan berlibur ke Malino pada libur Natal dan tahun baru (Nataru)
"Kita belum bisa prediksi secara pasti. Karena kita mau lihat beberapa hari kedepan dulu. Atau contoh kita akan lihat situasi pekan ini atau pekan depan apakah pengunjung belum banyak atau sudah kembali normal," jelas Iis.
"Karena setelah kejadian longsor di parangloe itu pengunjung malino kurang padat. Tidak seperti biasanya. Ini tentunya berdampak di sektor pariwisata yang ada di Malino," sambungnya.
Mengingat kondisi dan cuaca terbilang kurang bagus, Iis pun mengimbau kepada masyarakat yang hendak berlibur di Malino tetap berhati-hati.
Sekedar diketahui, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan longsor di Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Rabu (16/11/2022) lalu.
Akibatkanya, sembilan orang jadi korban dan akses jalan menuju Malino tertimbun tanah longsor.
Dari sembilan korban tersebut tujuh orang telah ditemukan meninggal dunia. Dua orang lainnya selamat.
Diketahui pula, sekira lima hari sampai enam hari pasca longsor, akses menuju Malino itu mulai bisa dilalui.
Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli