Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

PSM Makassar di Bawah Komando Renato

PSM Makassar takkan didampingi sang pelatih, Bernardo Tavares saat meladeni Persita Tangerang.

Editor: Hasriyani Latif
PSM
Asisten Pelatih PSM Goncalves Duarte Paulo Renato dan penerjemah PSM Roy Wanson saat pre match press conference PSM vs Persita, Rabu (7/12/2022). Goncalves Duarte Paulo Renato akan mengomandoi PSM lawan Persita menggantikan Tavares yang harus menjalani sanksi larangan mendampingi timnya satu pertandingan karena mendapat dua kartu kuning. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar takkan didampingi sang pelatih, Bernardo Tavares saat meladeni Persita Tangerang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (8/12/2022) pukul 16.15 Wita.

Tavares harus menjalani sanksi larangan mendampingi timnya satu pertandingan karena mendapat dua kartu kuning.

Aturan terkait sanksi ini sesuai Pasal 57 Ayat 2 Regulasi Liga 1 2022-2023.

Kartu kuning pertama didapatkan pelatih asal Portugal itu ketika PSM menang 1-0 lawan Arema FC di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (20/8/2022).

Tavares kembali mendapat kartu kuning ketika menang 2-0 lawan Persikabo 1973 di Stadion Sultan Agung pada Senin (5/12/2022).

Menghadapi Persita, PSM akan dikomandoi oleh asisten pelatih Goncalves Duarte Paulo Renato dan Ahmad Amiruddin.

Dalam pre match press conference PSM vs Persita, Rabu (7/12/2022), Renato mempertanyakan
kartu kuning Tavares.

Pria yang juga berasal dari Portugal ini menilai kartu kuning yang diberikan wasit kepada Tavares saat melawan Persikabo 1973 tidak jelas.

Sebab, Tavares tidak menunjukkan sikap yang tidak pantas di lapangan. Bahkan, tidak ada kata-kata kotor atau tidak sopan yang terucap dari mulutnya.

"Dia (Tavares) hanya menunjukkan passion dan tugasnya sebagai pelatih. Dia tidak pernah mengucapkan kata-kata yang menyinggung dan tidak pantas diucapkan di lapangan," ungkapnya.

Justru, lanjut Renato, pemain Persikabo 1973 berbuat pelanggaran. Harusnya diberikan kartu kuning, tapi wasit tidak memberikan.

Sedangkan Tavares hanya menunjukkan ekspresinya, menyampaikan bahwa pemainnya Safruddin Tahar melakukan pelanggaran normal, tetapi wasit mengganjarnya dengan kartu kuning.

"Pelatih kami (Tavares) hanya mau sampaikan kepada wasit, kalau pun memang pelanggaran Safruddin Tahar tersebut adalah kartu kuning, bagaimana dengan pelanggaran keras seperti ini (pelanggaran dilakukan pemain Persikabo 1973)," keluh pelatih 33 tahun ini.

"Pelatih hanya ingin menanyakan aturan, bahkan konfirmasi aturan kepada wasit atau menilai hal tersebut dan melihatnya secara jelas," sambungnya.

Renato menuturkan, tidak mungkin Tavares hanya berdiam diri di lapangan saat anak asuhnya bermain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved