Bawaslu
Politik Uang Lewat Transfer Jadi Tantangan Bawaslu, Amrayadi Ajak Masyarakat Melawan
Sosialisasi pengawasan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan tanggung jawab Bawaslu mengawal Pemilu 2024
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Makassar menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif.
Acara tersebut berlangsung di Hotel Teraskita Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (30/11/2022).
Sosialisasi pengawasan ini dilakukan dalam rangka pemenuhan tanggung jawab Bawaslu mengawal Pemilu 2024.
Tujuannya agar tercipta proses demokrasi jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia.
Sosialisasi itu menghadirkan dua pemateri yakni Komisioner Bawaslu Sulsel Amrayadi dan Akademisi FISIP Unhas Andi Lukman.
Amrayadi membawakan materi strategi Bawaslu pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Sementara Andi Lukman menjelaskan peran penting stakeholder pada pengawasan Pemilu 2024.
Adapun peserta yang hadir terdiri dari organisasi kepemudaan (OKP), organisasi masyarakat (ormas), serta organisasi pemantau pemilu.
Amrayadi menjelaskan masyarakat harus mengubah mindset bahwa Pemilu bukan hanya rutinitas lima tahunan saja.
Selama ini, dalam proses pemilu, banyak kecurangan yang terjadi. Sementara sebagian masyarakat juga larut dalam kecurangan tersebut.
"Harus dipahami bagaimana pemilu ini dilaksanakan baik prosedur dan substansinya sesuai dengan harapan demokrasi kita untuk memperbaiki generasi bangsa kedepan," kata Amrayadi.
Menurutnya, pelanggaran yang paling banyak terjadi adalah politik uang. Sementara masyarakat, kata dia, telah menganggap biasa hal seperti itu.
"Masyarakat masih banyak menganggap bahwa pembagian uang atau politik uang adalah sebuah rejeki," ujarnya.
Padahal perilaku seperti itu sudah termasuk dalam bentuk suap menyuap.