Suku Dayak
Fakta fakta Pasukan Merah, Pasukan Elite yang Mendiami Suku Dayak
Pasukan Merah Dayak dipimpin Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah atau lebih dikenal Agustinus Jilah.
Kekuatan tersebut dipercaya dari Tuhan Yang Maha Kuasa serta leluhur Suku Dayak yang dipercaya masih hidup, namun kasat mata.
Selain itu, ada hal lain berkaitan dengan kemampuan magis mereka.
Sejumlah daging hewan, seperti menjangan, sapi, kerbau, ular, dan anjing menjadi pantangan wajib.
Enam Rumpun Suku Dayak
Suku Dayak memiliki enam rumpun besar di Kalimantan.
Mereka adalah Apokayan, Klemantan, Ot Danum Ngaju, Murut, Klemantan, dan Iban, dikutip dari Gramedia.
Selain sejarah yang panjang, suku Dayak memiliki berbagai upacara adat di antaranya Mamat dan Kancet Hudoq (tari topeng).
Berikut ini dua tradisi suku Dayak, dikutip dari laman Kebudayaan Kemdikbud.
Upacara Adat Mamat
Mamat adalah upacara adat paling sakral dalam sejarah Dayak Kenyah.
Mamat merupakan upacara kemenangan, kejayaan dan pemantapan keberanian pria sebagai prajurit perang serta menolak roh jahat.
Upacara ini dilakukan dibawah tugu Belawing.
Tugu Belawing biasanya berukir dan terdapat patung burung enggang yang sedang mengibaskan sayapnya di pucuk tugu.
Burung ini sebagai lambang kedamaian dan kemenangan dalam peperangan.
Acara Mamat dilaksanakan jika suku Kenyah menang dalam perang dan membawa beberapa kepala musuh.