Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Panglima TNI

Alasan Presiden Jokowi Tunjuk Yudo Margono Jadi Panglima TNI Gantikan Andika Perkasa

Alasan Jokowi memilih Yudo Margono sebagai Panglima TNI dikarenakan rotasi matra.

Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Yudo Margono. Alasan Jokowi memilih Yudo Margono sebagai Panglima TNI dikarenakan rotasi matra. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Laksamana TNI Yudo Margono ditunjuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa menjabat Panglima TNI.

Presiden Jokowi telah mengirim nama calon Panglima TNI ke DPR RI.

Jokowi mengatakan, salah satu alasan memilih Yudo Margono sebagai Panglima TNI karena rotasi matra.

“Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra,” ujar Jokowi saat berada Rumah Adat Radakng, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, (29/11/2022).

Sebelumnya jabatan Panglima TNI diisi oleh Jenderal Andika Perkasa yang berasal dari TNI Angkatan Darat dan  Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang berasal dari TNI Angkatan Udara.

“Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra,” imbuhnya.

Siapa Yudo Margono?

Laksamana Yudo Margono lahir dari keluarga petani.

Dengan latar belakang keluarga petani, membuatnya memahami arti penting perjuangan dalam hidup.

Laksamana Yudo Margono ingin menggapai impiannya menjadi seorang tentara dengan mendaftar menjadi tentara di AAL, Surabaya, Jawa Timur.

Saat itu, Yudo Margono muda harus menempuh perjalanan jauh dari Madiun ke Surabaya menggunakan bus.

Lantaran tidak punya sanak saudara, Yudo Margono rela menumpang tidur di masjid untuk merebahkan tubuhnya setelah berjuang mengikuti proses seleksi Akademi Angkatan Laut.

Sebagian besar karir Laksamana Yudo Margono sebagai prajurit TNI AL di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

Awal penugasan selepas lulus dari akademi angkatan laut pada 1988.

Yudo Margono mendapat kepercayaan dengan mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.

Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.

Setelah itu Yudo Margono dipercaya menjadi Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351.

Yudo Marhono mendapat kesempatan untuk memegang tongkat komando di beberapa satuan.

2004-2008, Laksamana Yudo Margono mengemban Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tual dan Komandan Lanal Sorong pada 2008-2010.

Setelah itu kembali ke urusan kapal dengan menjadi Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada Timur (Koarmatim) yang kini bernama Komando Armada II (Koarmada II) pada 2010-2011.

Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim pada 2011-2012.

Yudo Margono dipercaya menjadi Komandan Komando Latihan (Kolat) Komando Armada Barat (Koarmabar) yang kini bernama Koarmada I pada 2012-2014.

Perwira Pembantu (Paban) II Operasi Latihan Staf Operasi TNI AL pada 2014-2015.

Yudo Margono juga ditunjuk menjadi Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan pada 2015-2016.

Menjadi Kepala Staf Komando Armada Republik Indonesia Wilayah Barat (Koarmabar) pada 2016-2017.

Karir Yudo Margono terus meroket dengan menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) pada 2017-2018 Beberapa jabatan strategis di lingkungan TNI AL lainnya dipegangnya.

Seperti Panglima Komando Armada I 2018-2019 dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020.

Saat menjabat Pangkogabwilhan I, nama Yudo Margono akrab di telinga masyarakat.

Yudo terlibat secara langsung memantau kehadiran kapal-kapal nelayan China yang melanggar karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada 2020.

Yudo Margono yang saat itu masih menyandang bintang tiga juga terlibat aktif dalam penanganan warga terkait Covid-19, terutama dalam pemulangan warga negeri Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri.

Usai menjadi Pangkogabwilhan I, Yudo kemudian dilantik Presiden menjadi KSAL pada 2020 hingga saat ini.

Kini, setelah lulus dalam fit and proper test di Komisi I DPR. ia segera akan dilantik Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved