Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Membanggakan! Al Rihla, Bola Piala Dunia Qatar 2022 Ternyata Diproduksi di Madiun

Al Rihla, bola Piala Dunia Qatar 2022 ternyata diproduksi oleh PT Global Way, produsen alat olahraga yang berada di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

DOK GOLKAR
Al Rihla, bola Piala Dunia Qatar 2022 yang diproduksi di Madiun, Jawa Timur. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Meskipun Timnas Indonesia belum mampu untuk lolos ke Piala Dunia 2022, namun sebuah perusahaan di Jawa Timur meninggalkan jejaknya sebagai pembuat bola resmi dalam pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Al Rihla, bola Piala Dunia Qatar 2022 ternyata diproduksi oleh PT Global Way, produsen alat olahraga yang berada di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan bahwa bola resmi pertandingan untuk Qatar 2022 menjadi kebanggaan bagi daerah dan telah berhasil mendorong perekonomian warga sejak tahun 2020.

"Saat peluncuran pabrik pada tahun 2020, kami memiliki rasa bangga yang luar biasa." kata Dawami.

Al Rihla yang artinya "perjalanan" dalam Bahasa Arab, sedang diproduksi dalam kemitraan dengan Adidas dan merupakan bola piala dunia resmi yang ke-14.

Lebih lanjut Dawami mengatakan satu juta souvenir bola telah dibuat di pabrik tersebut dan dikirim ke Brasil, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Emirat Arab sebagai bagian dari perayaan Piala Dunia.

Ia juga mengatakan bahwa pabrik dan pesanan jutaan bola telah menyediakan lapangan kerja bagi ribuan pekerja muda di Madiun selama krisis ekonomi pasca pandemi Covid 19 dan invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, ekonomi Madiun tumbuh 3,34 persen dari 2020 hingga 2021.

Hal ini sangat terkait dengan peran PT Global Way yang telah mempekerjakan lebih dari 2.000 pekerja.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga telah memperjuangkan ekspor bola dengan mengatakan bahwa hal tersebut juga memberi kesempatan kepada masyarakat Jawa Timur untuk menjadi bagian dari resonansi ekonomi dunia.

“Untungnya, pabrik itu menjadi simbol pemulihan ekonomi seusai pandemi. Pabrik dan Piala Dunia telah menyediakan sumber pekerjaan yang konsisten," kata Dawami.

Dawami, salah satu supporter Liverpool mengatakan bahwa Pemkab Madiun tidak ingin ketinggalan dalam kemeriahan Piala Dunia 2022.

Meskipun Indonesia absen dari lapangan, namun nantinya akan diadakan acara nonton bareng agar para warga juga bisa menikmati pertandingan Piala Dunia 2022.

Sebagai informasi, menurut FIFA, Al Rihla sebagai bola resmi piala dunia merupakan bola tercepat dan paling akurat.

Bola ini menampilkan desain panel yang terinspirasi oleh Dhow yakni perahu tradisional Arab yang berwarna biru, merah dan kuning yang dimaksudkan untuk mewakili lanskap Qatar.

"Perjalanan Al Rihla di seluruh dunia akan mewakili jangkauan luar biasa dari PiaaDunia FIFA dan memberi kesempatan pada penggemar untuk terlibat dalam acara tersebut." kata Jean-Francois Pathy selaku Direktur Pemasaran FIFA.

Menurut Ilham (23) yang telah bekerja di pabrik Global Way selama lima bulan terakhir, setelah berjuang mencari peluang kerja di tempat lain.

Dia menikmati pekerjaannya dan merasakan kepuasan membuat bola yang akan digunakan untuk acara terbesar di dunia.

“Saya suka menonton dan bermain sepak bola. Alhamdulillah, saya sangat senang bekerja di pekerjaan ini. Merupakan hal yang sangat baik bagi masyarakat setempat untuk memiliki kesempatan kerja seperti ini. Saya menyukainya karena saya punya banyak teman di pabrik," pungkas Ilham.

Ketua Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, Ignatius Indro mengatakan dirinya bangga bahwa produk Indonesia mencapai pengakuan global.

"Sebagai suporter Timnas Indonesia, kami bangga dengan bola Al Rihla. Ya, meskipun tim nasional kami belum dapat bergabung dalam Piala Dunia kali ini, namun produk lokal kami masih mendunia," katanya.

Indro mengatakan pemerintah Indonesia telah bekerja keras dalam beberapa tahun terakhir untuk memasarkan produk Indonesia ke dunia untuk menyaingi rekan-rekan regional seperti Vietnam dan China. Piala Dunia merupakan tahap penting bagi Indonesia untuk menunjukkan barang dagangannya.

"Kami memiliki pakaian kelas dunia yang tidak kalah bagusnya dengan merek lain. Ini membuat kami sangat bangga," tambahnya.

Kini, kata Indro, Timnas Indonesia hanya perlu menyamai kesuksesan pakaian olahraga Tanah Air untuk turun ke lapangan pada Piala Dunia berikutnya di AS, Kanada dan Meksiko pada 2026.

Indonesia belum memenuhi syarat untuk kompetisi sejak memperoleh kemerdekaan, dengan penampilan tunggal pada tahun 1938 yang berlangsung di bawah bendera Hindia Belanda.

"Kami sebagai fans berharap ini juga bisa memacu prestasi tim nasional kami di masa depan," katanya.(adv\reskyamaliah).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved