PSM Makassar
3 Pemain PSM Dipanggil Shin Tae-yong, Bernardo Tavares Heran 'Saya Tidak Setuju Namun Harus Respek'
Tiga pemain PSM dipanggil oleh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk persiapan Piala AFF 2022 pada 20 Desember 2022-16 Januari 2023.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares melepas tiga anak asuhnya ke Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Ketiganya, striker Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, dan Muhammad Dzaky Asraf Huwaidi.
Mereka sudah tidak terlihat di sesi latihan PSM di Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Senin (28/11/2022).
Tiga pemain ini dipanggil oleh Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk persiapan Piala AFF 2022 pada 20 Desember 2022-16 Januari 2023.
Pemanggilan ini tentu akan berpengaruh ke skuad PSM lantaran kontribusi mereka selama ini ke klub.
Apalagi, PSM akan menjalani pertandingan padat di sisa akhir putaran pertama.
Enam pertandingan akan dihadapi dalam waktu 19 hari.
Artinya waktu recovery hanya tiga hinga lima hari saja antar pertandingan.
Bernardo Tavares pun tidak bisa berbuat banyak dengan pemanggilan ketiga pemainnya ke Timnas Indonesia.
"Kalian lihat bagaimana, adakah mereka di sini. Kita boleh buat apa," ucapnya saat ditemui di Stadion Kalegowa, Kanu Gowa pada Senin (28/11/2022).
Dengan tiga pemainnya dipanggil ke timnas, pelatih berkebangsaan Portugal ini meminta federasi (PSSI)
menjalin komunikasi dengan klub.
"Paling penting bagi saya adalah komunikasi antara federasi (PSSI) dengan klub. Komunikasi yang baik," katanya.
"Saya perlu menghighlight suatu hal di sini, yang mengembangkan pemain di sini adalah klub," lanjutnya.
Klublah yang mengembangkan para pemain hari demi hari. Menganalisa pertumbuhan dan perkembangan mereka.
"Pemain timnas tidak akan dipanggil kalau mereka tidak menunjukkan performa di klub atau mereka tidak main. Jadi tolong juga pikiran hal tersebut," tegas Tavares.
Dia juga meminta agar anak asuhnya tidak dipanggil ke timnas hanya untuk latihan saja.
Seperti ketika memanggil Edgard Amping, M Rafli Asrul dan Ricky Pratama di Timnas Indonesia U-20 beberapa waktu lalu.
Mereka jarang mendapat menit bermain di timnas.
Di klub sekarang, mereka tidak mendapat menit bermain karena tertinggal dengan rekan setimnya.
"Jadi, biarkan kita kembangkan dan mereka menunjukkan performa mereka di lapangan di liga domestik," jelas juru taktik 42 tahun ini.
Tavares menyampaikan ke depan perlu PSSI mengatur pemanggilan ke Timnas yang tidak terkait dengan agenda FIFA atau FIFA Matchday.
Menurutnya, pemanggilan pemain ke Timnas di luar FIFA Matchday adalah hal baru baginya, sebelumnya ia tidak pernah mendapatkan.
Namun, ia tetap menghormati hal tersebut. Akan tetapi ia tidak setuju sebenarnya dengan hal tersebut.
"Saya perlu sampaikan, perlu mereka (PSSI) juga perhatikan bahwa hal-hal terkait aturan pemanggilan yang bukan FIFA Matchday," tuturnya.
"Tapi ini bukan kultur saya, ini kultur baru bagi saya. Sesuatu hal baru saya lihat sepanjang hidup saya, bahwa pemain dipanggil berbulan-bulan untuk mengikuti agenda training camp atau apa. Sepak bola mana pun, di tempat saya sebelumnya tidak ada seperti ini," ungkapnya.
"Namun, saya harus respek. Mungkin saya harus belajar dengan kultur ini, tapi kalau ditanya saya setuju atau tidak, saya tidak setuju," pungkas pelatih berlisensi UEFA Pro ini.(*)