Sekprov Sulsel Diganti
Ni'matullah Enggan Komentari Wacana Pencopotan Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani
Andi Sudirman Sulaiman bahkan dikabarkan telah mengirim usulan pergantian Sekda Abdul Hayat Gani ke pusat.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wacana pencopotan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani sedang bergulir.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bahkan dikabarkan telah mengirim usulan pergantian Sekda Abdul Hayat Gani ke pusat.
DPRD Sulawesi Selatan yang berfungsi menjalankan tugas pengawasan dan kontrol terhadap pemerintah belum mengambil sikap ihwal masalah itu.
Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe bahkan enggan berkomentar saat dihubungi Tribun-Timur.com.
"Saya tidak mau komentar soal itu, sudah ada pernyataan dari wakil pimpinan (Muzayyin Arif), takutnya dobel," ucap Ni'matullah via telepon, Jumat (25/11/2022).
Langkah yang akan diambil ke depan pun tak bisa disampaikan oleh Ni'matullah.
Sebagaimana diketahui, Wakil Pimpinan DPRD Sulsel Muzayyin Arif menganggap bahwa Pemprov Sulsel tak pernah berkomunikasi dengan legislatif terkait rencana pencopotan Abdul Hayat Gani sebagai Sekda.
Muzayyin menilai, idealnya Sudirman melibatkan DPRD sebagai bagian dari pemerintahan.
Apalagi, DPRD memang punya hubungan koordinasi dengan sekprov.
Sekprov adalah Koordinator Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang menjadi representasi pemprov dalam pembahasan APBD.
"Nah, sekarang kita lagi membahas rancangan APBD 2023 sedangkan Sekprov mau diganti. Itu bisa menimbulkan situasi yang tidak kondusif," kata Muzayyin.
Muzayyin khawatir kekosongan jabatan Sekprov akan berimbas pada kordinasi di lingkup pemerintah provinsi termasuk juga kemitraan dengan DPRD Sulsel.
Dia pun meminta Sudirman mengantisipasi potensi disharmoni.
Apalagi ini tahun terakhir masa jabatannya sebagai gubernur. Apalagi dia juga tidak didampingi seorang wakil gubernur.
Terpisah, Pengamat Pemerintahan Universitas Patria Artha, Bastian Lubis mengatakan, kurang tepat jika seorang sekda dicopot, apalagi ia adalah birokrat tertinggi dalam pemerintahan.