Pilkades Sinjai
Tahapan Pilkades Serentak 13 Desa di Sinjai Mulai Berjalan
Tahapan pilkades saat ini ditandai pelncuran pilkades serentak hingga pembentukan bimbingan teknis dan panitia pemilihan.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA-Tahapan 13 desa yang akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa serentak mulai berjalan, Kamis (24/11/2022).
Tahapan Pilkades saat ini ditandai pelncuran pilkades serentak hingga pembentukan bimbingan teknis dan panitia pemilihan.
Pilkades serentak tahap kedua di Sinjai akan berlangsung pada 9 Maret 2023 di 13 desa pada 7 kecamatan.
Desa yang akan menyelenggarakan Pilkades adalah Desa Terasa, Desa Alenangka, Desa Gareccing, Desa Tongke-tongke, Desa Bongki Lengkese, dan Desa Salohe.
Selanjutnya ada Desa Gantarang, Desa Lappacinrana, Desa Bonto Katute, Desa Bonto Tengnga.
Desa Massaile, Desa Pattongko, dan Desa Samaturue di Kecamatan Tellulimpoe.
Sebagai tanda dimulainya tahapan tersebut yakni ditandai dengan bimbingan teknis untuk 13 desa di Sinjai.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari 13 Desa di Kabupaten Sinjai mengikuti Bimbingan Teknis (bimtek) dalam rangka Pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak gelombang kedua, Maret 2023 mendatang.
Pemateri pada Bimtek ini adalah Dandim 1424 Sinjai Letkol Inf. Sumardi, AKP Fredy Nalle dari Polres Sinjai, R. Joharca Dwiputra dari Kejaksaan Negeri Sinjai, dan Wildan Akbar Istighfar dari Pengadilan Negeri Sinjai.
Semua pemateri pada Bimtek ini meminta anggota BPD memilih Panitia Pemilihan Kepala Desa (PPKD) yang amanah, serta mampu menjaga netralitas agar Pilkades berjalan lancar dan kondusif.
Sebelumnya pilkades serentak di Sinjai pada Maret lalu, sejumlah desa yang bersengketa.
Sengketa tersebut hingga berakhir di meja pengadilan.
Karena itu, Dandim 1424 Sinjai Letkol Inf. Sumardi, meminta panitia penyelenggara pemilihan lebih teliti dan jujur dalam menjalankan tugasnya.
Beberapa Pilkades sebelumnya memiliki catatan buruk.
Seperti adanya benturan fisik sesama pendukung calon kepala desa, hingga berujung tewas.
Dampak lain adanya ketidakharmonisan masyarakat pendukung calon kepala desa.
Berbeda pilkades serentak baru-baru ini di Kabupaten Bulukumba saat ini. Penyelenggaraan terbilang sukses tidak ada riak dan benturan fisik usai pilkades serentak.
Para calon kepala desa di daerah itu berkompetisi gagasan membangun desa di masyarakat dan di dunia maya. (*)