Ismail Bolong
Pengakuan Berubah-ubah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Perintahkan Tangkap Ismail Bolong
Listyo Sigit Prabowo ingin mempertegas pengakuan Ismail Bolong soal dugaan hasil tambang ilegal yang disebutkan mengalir ke Kabareskrim
TRIBUN-TIMUR.COM -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan anak buahnya menangkap Ismail Bolong pengusaha batu bara Kalimantan Timur berlatar pensiunan polisi.
Listyo Sigit Prabowo ingin mempertegas pengakuan Ismail Bolong soal dugaan hasil tambang ilegal yang disebutkan mengalir ke Kabareskrim Polri Komjen Agus.
Ismail Bolong adalah eks anggota Satuan Intel dan Keamanan Polres Samarinda. Pangkat terakhirnya Aiptu.
"Saya sudah perintahkan untuk menangkap Ismail Bolong. Kita tunggu saja,” kata Sigit dikutip dari Kompas.tv Kamis (24/11/2022).
Sigit mengungkapkan, penangkapan terhadap Ismail Bolong diharapkan agar tidak menimbulkan kegaduhan di publik soal tambang ilegal.
Ismail Bolong dua kali mengeluarkan pernyataan berbeda ke publik.
Awalnya menyebut menyetor uang ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Belakangan membantah dan menyebut dapat tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan.
“Dia pernah memberi testimoni, benar atau tidak, kami tidak tahu. Muncul video lagi dia memberikan testimoni karena dalam kondisi tekanan. Benar atau tidak, kami tak tahu," kata Listyo Sigit.
"Supaya lebih jelas, makanya lebih baik tangkap saja. Kami perlu memeriksa Ismail Bolong."
Adapun Ismail Bolong sebelumnya viral dan menjadi perbincangan publik setelah membuat video pengakuan sebagai pemain tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur pada awal November lalu.
Ismail mengaku menyetorkan uang kepada anggota hingga petinggi Polri seperti Kepala Badan Reserse Kriminal Umum atau Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.
Jumlah uang yang disetor Ismail kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto tak sedikit. Ismail mengklaim telah menyetor uang ke Kabareskrim mencapai Rp6 miliar.
Upaya memberikan uang itu dilakukan Ismail Bolong agar bisnis tambang batu bara ilegal yang dijalaninya di Kalimantan Timur bisa tetap berjalan lancar.
Namun, setelah video pernyatannya itu viral, Ismail tak lama kemudian membuat video baru. Isinya adalah klarifikasi atas pernyataan dia sebelumnya.
Dalam video baru, Ismail mengaku pernyataan awal mengenai setoran uang Rp 6 miliar ke Komjen Agus Andrianto dibuat atas paksaan.